Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Komentari Pilpres AS, SBY: Jangan Sampai Indonesia Terbelah

Susilo Bambang Yudhoyono berpesan agar Indonesia jangan sampai terbelah, seperti yang dialami AS saat Pilpres 2020.
Rio Sandy Pradana
Rio Sandy Pradana - Bisnis.com 29 November 2020  |  00:03 WIB
Komentari Pilpres AS, SBY: Jangan Sampai Indonesia Terbelah
Susilo Bambang Yudhoyono - Instagram Ani Yudhoyono

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pesan agar dinamika politik yang terjadi selama Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 bisa menjadi pelajaran bagi Indonesia.

SBY mengaku tidak menyangka Negeri Paman Sam yang dianggap sudah mapan dan matang budaya politik hingga peradaban bisa terbelah. Dinamika politik yang sebagian besar kalangan menganggap tidak berpengaruh, ternyata kenyataannya tidak.

"Bangsa kita ini majemuk, sejak merdeka selalu ada perbedaan dan konflik. Oleh karena itu siapapun yang memimpin Indonesia, jagalah. Jangan sampai bangsa ini terbelah, karena mahal sekali harganya," kata SBY yang dikutip melalui tayangan video yang diunggah lewat akun Facebook @SBYudhoyono, Sabtu (28/11/2020).

Dia melanjutkan berdasarkan pandangan pribadinya, Partai Demokrat merasa ketika Trump memimpin selalu didiskreditkan. Banyak kebijakan dari Presiden Obama yang dibongkar atau seperti ada bentuk deligitimasi.

Selanjutnya, Trump merasa dipermalukan ketika dimakzulkan di Kongres AS, yang mayoritas adalah dari Partai Demokrat. Hal tersebut yang menyebabkan masyarakat setempat menjadi terbelah dan ada polarisasi tajam,

SBY menyebut sebagian kalangan melihat Trump sengaja menjalankan politik yang seperti itu untuk kepentingan politiknya dengan harapan ada pendukung dia yang total mendukungnya. Jadi, Pilpres AS ini memang terjadi dalam suasanya yang masyarakatnya terbelah, sehingga keras sekali.

Dia menilai sejak Pilkada 2017 melihat ada polarisasi yang tajam dalam di dunia politik Indonesia. Identitas menjadi unsur utama dalam kontestasi politik pilkada hingga pemilu di tingkat nasional.

"Ini tidak bagus karena sebuah bangsa yang sudah terbelah di banyak negara, tidak mudah untuk menyatukan kembali. Jangan sampai ke depan nanti, ada parpol yg menyenangi politik identitas maupun polarisasi politik untuk kepentingan politiknya. Itu sangat berbahaya," ujarnya.

Menurutnya, bangsa Indonesia harus bisa membangun budaya politik yang bagus, memastikan bangsa kita harus bersatu apapun dinamika politik yang terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sby Pilpres AS 2020
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top