Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati kerjasama untuk menghadapi ancaman dari luar angkasa yang berpotensi muncul di masa depan.
Melansir The Korea Times pada Minggu (22/11/2020), Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan Jenderal Lee Seong-yong dan Kepala Operasi Luar Angkasa AS Jenderal John Raymond telah mengadakan pembicaraan bilateral pertama mereka.
Kedua negara pun setuju untuk meningkatkan kerja sama untuk menanggapi lebih baik terhadap ancaman luar angkasa yang berpeluang muncul pada masa depan.
Selama pertemuan yang diadakan di Hawaii pada Kamis (19/11/2020), Lee mengusulkan pengaturan saluran konsultasi reguler antara Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa A.S. untuk pertukaran personel, kerja sama teknologi, dan berbagi informasi, menurut Angkatan Udara AS.
"Lee meminta AS untuk menambah jumlah penerbang Korea Selatan yang mengambil bagian dalam pendidikan dan pelatihan operasi luar angkasa AS untuk meningkatkan kemampuan operasional ruang angkasa gabungan mereka dan untuk secara lebih baik bersama-sama menanggapi ancaman luar angkasa," demikian pernyataan resmi Angkatan Udara AS.
Saat bertemu dengan Lee, Raymond mengungkapkan pemahaman tentang perlunya saluran komunikasi reguler dan berjanji untuk memperkuat kemitraan kedua negara di bidang luar angkasa.
Baca Juga
Kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya berbagi informasi dan membahas cara-cara untuk meningkatkan keterkaitan sistem pengawasan ruang angkasa kedua sekutu.
Pertemuan hari Kamis menandai pembicaraan bilateral pertama Lee dengan Raymond, kepala pertama Angkatan Luar Angkasa AS, sejak didirikan pada Desember tahun lalu.
Jenderal Korea Selatan mengunjungi Komando Angkatan Udara Pasifik A.S. di Hawaii untuk perjalanan lima hari yang berakhir pada hari Minggu atas permintaan Raymond untuk mengambil bagian dalam acara Kepala Operasi Luar Angkasa dan Kunjungan Kepala Udara yang diselenggarakan oleh militer A.S.
Selama tinggal, Lee juga bertemu dengan kepala Komando Angkatan Udara Pasifik AS Jenderal Kenneth Wilsbach dan membahas masalah aliansi yang tertunda.