Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan menegaskan tidak akan mengubah posisinya dalam aliansi dengan Amerika Serikat seiring dengan menangnya Joe Biden, kandidat presiden dari Partai Demokrat dalam pemilihan umum 2020.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan negaranya akan memastikan bahwa tidak perubahan dalam aliansi dengan Amerika Serikat maupun dalam proses menciptakan perdamaian di semenanjung Korea.
Pernyataan itu disampaikan oleh Moon saat mengucapkan selamat kepada Joe Biden, Senin (9/11/2020) waktu setempat atas kemenangannya dalam pilpres AS 2020.
Korea Selatan tetap akan bekerja sama dengan AS untuk menggalakkan nila-nilai bersama seperti demokrasi, perdamaian, hak asasi manusia, kata Moon kepada para pembantu seniornya, menurut pernyataan Gedung Biru.
Moon juga menyebutkan bahwa pemerintahannya akan berupaya mendukung hubungan ekonomi termasuk membangun ekonomi netral karbon, yang digaungkan oleh Biden.
Terpisah, Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier mewaspadai upaya Donald Trump untuk menggugat hasil pilpres AS 2020 lantaran dapat berdampak pada ekonomi dunia. Hal itu ditegaskan oleh kepada penyiar Deutschlandfunk pada Senin (9/11/2020) waktu setempat.
Dia khawatir ketidakpastian di Amerika Serikat akan berlanjut selama berbulan-bulan. Dengan begitu, jelas dia, arah kebijakan yang akan diambil Amerika Serikat tidak akan jelas sampai musim semi.
Seperti diketahui, pada Sabtu (7/11/2020), petahana dan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump berjanji untuk melanjutkan persaingan melalui jalur hukum. Trump memang telah menghabiskan berbulan-bulan untuk mengacaukan hasil pemilihan presiden dengan tuduhan penipuan yang tidak terbukti.
Padahal, Joe Biden, telah mengantongi suara elektoral yang tidak mungkin lagi dikejar oleh Donald Trump, dalam Pilpres AS 2020. Dengan begitu, Biden dipastikan akan menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
