Bisnis.com, JAKARTA – Tim Taskforce Covid-19 Kemenkes RI mengimbau kepada pemerintah daerah untuk mulai menggunakan dan memaksimalkan pemanfaatan layanan kesehatan digital di tengah pandemi.
Hal ini penting diterapkan agar masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa perlu berkunjung ke fasilitas layanan kesehatan.
Pada kunjungan ke Kalimantan Selatan, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Mariya Mubarika menekankan tentang pentingnya penerapan layanan elektronik dalam memutus penularan Covid-19 di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Mariya meminta agar tenaga kesehatan memanfaatkan layanan digital dalam menanggulangi Covid-19. Kemenkes mengimbau dinas kesehatan menggunakan layanan Telesehat dalam memberikan edukasi tentang Covid-19. Edukasi ini mencakup tentang penerapan protokol kesehatan 3M yakni menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan yang harus dilakukan secara lengkap sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19.
Penggunaan layanan ini selain akan mempermudah pelayanan, juga akan mempercepat proses pemberian tindakan kepada masyarakat yang membutuhkan layanan secara cepat.
“Dengan menggunakan layanan kesehatan elektronik tenaga kesehatan bisa melakukan triase dengan lebih mudah dan cepat. Di samping itu, masyarakat juga tidak perlu repot datang ke fasilitas layanan kesehatan untuk melakukan konsultasi. Hal ini sejalan dengan pesan pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah,” ujarnya, dikutip melalui keterangan resmi Kemenkes, Senin (9/11/2020).
Baca Juga
Selain itu, Mariya menegaskan, pemanfaatan layanan Telesehat juga akan menghindari masalah kematian dengan tingkat keparahan yang berat.
Menurutnya, Covid-19 bisa dihentikan dengan perubahan perilaku yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah daerah bisa membuat peraturan daerah untuk menegaskan pelaksanaan protokol kesehatan sebagai jalan untuk meningkatkan kepatuhan di masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muslim menambahkan, untuk memperlambat dan menghentikan laju penularan Covid-19, pihaknya sudah melakukan beberapa cara yaitu diantaranya dengan melakukan sosialisasi masif penerapan protokol kesehatan melalui Tim KIE Pencarian Kontak.
Selain itu, Pemda Kalimantan Selatan juga telah melakukan pemberdayaan masyarakat dengan membentuk Kampung Tangguh Banua, melakukan kegiatan operasi yustisi, dan meningkatkan fasilitas testing dengan adanya peningkatan Laboratorium RT-PCR & TCM.
“Saat ini Provinsi Kalsel sudah bisa melakukan testing Covid-19 dengan hasilnya bisa diketahui kurang dari 24 jam. Hal ini tentu akan mempercepat pelayanan pasien terkonfirmasi dan pelacakan kontak erat” ujar Muslim.
Selain itu Pemda Kalimantan Selatan juga menyediakan tempat karantina secara masif. Saat ini kapasitas karantina yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 1.080 tempat tidur dengan tingkat keterisian sebanyak 25,7 persen atau sebanyak 278 tempat tidur.
Muslim juga mengatakan bahwa jajarannya rutin melakukan monitoring dan evaluasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan pihak terkait dalam rangka menyamakan pemahaman terkait penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun