Bisnis.com, JAKARTA - Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M secara bersamaan. Hal ini perlu terus dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona hingga nol persen.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro mengatakan penerapan protokol kesehatan 3M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci sabun dengan sabun baru dilakukan secara parsial. Misalnya, kadang rajin mencuci tangan, tetapi kurang disiplin pakai masker dan lengah menjaga jarak.
“Semuanya harus dilakukan secara bersamaan, satu paket, satu kesatuan. Kalau dilakukan bersamaan maka risiko Covid-19 akan langsung turun drastis, dan penularannya bisa diturunkan sampai 0 persen," ujarnya dalam keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), dikutip Minggu (8/11/2020).
Kendati masih diterapkan secara parsial, Reisa menyebut masyarakat Indonesia sudah mulai disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M. Laporan pantauan Satgas Penanganan Covid-19 telah menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker dan menjaga jarak saat masa liburan panjang 28 Oktober - 1 November 2020 lalu.
Saat ini disiplin mencuci tangan sudah tidak lepas dari kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini juga didukung hasil penelitian dari United Nation Children's Fund (UNICEF) dan Nielsen menunjukkan bahwa cuci tangan paling sering dipraktekkan masyarakat Indonesia.
Baca Juga
Kedisiplinan tersebut menurut Reisa menjadi modal penting dalam menghadapi pandemi virus corona. Indonesia, lanjut Resia merupakan salah satu negara yang paling optimis terhadap pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi.
Berdasarkan survei lembaga penelitian Ipsos juga, sebanyak 75% masyarakat Indonesia optimis ekonomi akan menguat dalam 6 bulan mendatang.
Beberapa alasan optimisme yang ada dalam survei Ipsos dipaparkan Reisa, sebesar 53% masyarakat optimis bantuan pemerintah untuk UMKM dan 46% masyarakat optimis vaksin akan ditemukan.
Selanjutnya 37% masyarakat optimis bantuan tunai untuk masyarakat, 32% masyarakat optimis stimulus keuangan untuk pemilik usaha dan 30% masyarakat optimis terhadap program kartu prakerja.
Lalu optimisme lain dari penelitian Ipsos menyebutkan, semangat tinggi dan upaya mencari dan juga menyediakan vaksin Covid-19. Selain upaya pengembangan vaksin secara mandiri, Indonesia juga bekerja sama dengan negara lain untuk menemukan vaksin Covid-19.
"Cepat atau lambat, optimisme ini berdasarkan fakta bahwa upaya 3T (testing, tracing dan treatment) pemerintah, terutama treatment atau pengobatan tentunya semakin membaik terus," katanya.
Untuk itu Reisa mengajak masyarakat untuk optimis dan mendukung upaya 3T yang dilakukan pemerintah, sementara masyarakat sendiri dapat terus meningkatkan disiplin menerapkan 3M.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun