Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap Gugat Hasil Pilpres AS 2020, Republik Cari Donasi Rp853 Miliar

Tim kampanye Donald Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian sejak Pilpres AS digelar pada hari Selasa (3/11/2020)
rnSeorang warga memegang poster imbauan setiap suara harus dihitung pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat di depan Perpustakaan Umum New York, AS (4/11/2020)./Antara-Reutersrn
rnSeorang warga memegang poster imbauan setiap suara harus dihitung pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat di depan Perpustakaan Umum New York, AS (4/11/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Republik, partai pengusung Donald Trump sebagai calon presiden Amerika Serikat dilaporkan tengah bersiap untuk melakukan gugatan hukum atas hasil Pilpres 2020.

Pejabat partai tersebut bahkan dikabarkan berusaha menggalang US$60 juta atau sekitar Rp853,3 miliar untuk mendanai gugatan hukum Donald Trump atas hasil pilpres yang akan memenangkan Joe Biden.

Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian sejak pemilihan digelar pada hari Selasa (3/11/2020), setelah penantangnya dari Demokrat Joe Biden kian unggul di sejumlah negara bagian krusial yang bisa membawanya duduk di Gedung Putih.

"Mereka menginginkan US$ 60 juta," kata seorang donatur dari Partai Republik yang menerima permohonan dari tim kampanye dan Komite Nasional Republik (RNC), seperti dilansir Tempo.co, Sabtu (7/11/2020).

Dua sumber lain mengatakan tim kampanye menginginkan sebanyak US$100 juta atau  sekitar Rp1,4 triliun untuk komite penggalangan dana bersama yang dipertahankannya dengan RNC.

Ketiga sumber berbicara kepada Reuters tentang permintaan uang dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah tersebut. Tim kampanye Trump dan RNC tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Permintaan dana datang ketika tim kampanye Trump dan Biden bersiap menghadapi pertempuran hukum yang berpotensi lama.

Sejak pemungutan suara berakhir pada hari Selasa, tim kampanye Trump telah mengirimkan email dan pesan teks yang menuduh adanya kecurangan sekaligus mencari sumbangan, meskipun catatan kecil menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari uang yang terkumpul akan digunakan untuk membayar utang kampanye.

Trump, yang memulai pemilu dengan keuntungan finansial yang kuat, mengakhiri kampanyenya dengan berjuang untuk mengimbangi penggalangan dana Joe Biden yang terus naik.

Seorang penasihat Trump menggambarkan strategi litigasi kampanye sejauh ini kacau, tidak terorganisir, dan merugikan Presiden Trump.

Penasihat tersebut, yang juga tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa tim Trump tampaknya terkejut dengan hasil pemilihan dan tidak siap untuk melakukan pertarungan hukum.

Gugatan tim kampanye Trump telah ditolak pengadilan negara bagian yang diperebutkan dengan sengit termasuk Georgia dan Nevada, tetapi gugatan Trump menang di Pennsylvania pada hari Jumat, ketika pengadilan negara bagian itu memerintahkan pejabat pemilihan untuk menyisihkan surat suara sementara yang diberikan pada Hari Pemilihan oleh pemilih yang tidak hadir atau surat suara masuk yang diterima tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper