Bisnis.com, JAKARTA - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) membeberkan kisah penetapan eksploitasi Masela di masa kepemimpinan Rizal Ramli sebagai Menko Maritim pada tahun 2016.
Menurut JK, upaya Rizal Ramli menetapkan kegiatan penambangan Masela untuk dilakukan di darat atau onshore adalah keputusan sangat merugikan.
"Masela seharusnya beroperasi tahun 2024. Sekarang tidak jalan apa-apa," kata JK.
Dalam rapat kabinet, Masela sudah ditetapkan secara offshore. Namun, dia mati-matian berargumen bahwa kegiatan di Masela harus dilakukan secara onshore.
"Waktu offshore, di laut, ongkosnya US$14 miliar. Begitu dihitung di darat, karena harus pasang pipa, itu biayanya jadi US$19 miliar," ujar JK
Dia menilai keputusan ini tidak efisien karena kemahalan dan share Indonesia harus keluar. Tidak hanya itu, proyeknya sampai sekarang tidak jalan.
Baca Juga
"Dia menggebu-gebu usulnya ke sidang kabinet, berkali rapat kita ditolak, tapi karena pertimbangan lain [akhirnya] diterima."
JK menegaskan kerugian negara akibat hal ini mencapai Rp75 triliun.
JK juga membantah pernyataan Rizal Ramli yang mengungkapkan bahwa dirinya menjegal mantan menteri maritim tersebut terkait dengan bisnis.
"Masela itu sunset kapal, mana lah sunset kapal? ga ada itu masalah kapal. Kapal sudah siap bor. Semua itu diisukan," ujar JK.
"Jangan lupa yang merugikan negara US$5 miliar dan tidak jadi, padahal mestinya jadi 2024. Kita butuh energi, itu kan 8 tahun. Sekarang tidak jadi akibat kemahalan."