Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai bagian dari upaya menyaingi Hong Kong menjadi pusat keuangan utama Asia, Jepang tengah membangun kantor untuk memudahkan manajer aset asing memasuki negara itu.
Badan Jasa Keuangan dan biro lokal akan mendirikan kantor masuk pasar keuangan pada Januari mendatang yang menangani pendaftaran dan pengawasan untuk perusahaan manajemen aset yang masuk.
Pelayanan akan dilakukan dengan bahasa Inggris untuk melawan arus Jepang yang telah dikenal karena lingkungan kerjanya yang sebagian besar berbahasa lokal. Hal itu dipandang sebagai penghalang untuk memikat perusahaan asing.
"Memperkuat kapabilitas Jepang sebagai pusat keuangan internasional adalah prioritas mendesak kami. Kami sedang berupaya untuk membawa pusat pasar keuangan Asia dari Hong Kong dalam menghadapi gejolak di kota,” kata Menteri Keuangan Taro Aso, dilansir Bloomberg, Jumat (6/11/2020).
Ketegangan politik Hong Kong pada awal tahun ini yang dipicu pengesahan undang-undang keamanan nasional China telah menjadikan kota itu target utama bagi pejabat Jepang dalam upaya menarik perusahaan-perusahaan luar negeri.
Tokyo baru-baru ini mendirikan kantor penasihat di Hong Kong untuk perusahaan yang mempertimbangkan pindah ke Ibu Kota Jepang, sementara Perdana Menteri Yoshihide Suga telah mengisyaratkan tekad untuk mengatasi hambatan seperti perpajakan.
Baca Juga
Badan Jasa Keuangan mengatakan akan mengubah peraturan yang relevan untuk memungkinkan perusahaan menyerahkan dokumen yang diperlukan dalam bahasa Inggris. Lembaga itu berencana untuk mulai menawarkan konsultasi pendahuluan dalam bahasa Inggris bulan ini sebelum mendirikan kantor masuk pasar keuangan pada Januari 2021.