Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Pandemi Covid-19 Ingatkan Perlu Reformasi Farmasi

Jokowi menyebut defisit neraca transaksi pun bertambah, sehingga cadangan dana yang seharusnya bisa dipakai untuk persiapan vaksin ikut menurun.
Favipiravir, obat yang bisa digunakan untuk terapi COVID-19 hasil produksi dari PT Kimia Farma, Tbk/ Dok. Humas Bio Farma
Favipiravir, obat yang bisa digunakan untuk terapi COVID-19 hasil produksi dari PT Kimia Farma, Tbk/ Dok. Humas Bio Farma

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai salah satu pelajaran yang diberikan pandemi Covid-19 kepada Indonesia adalah pentingnya mereformasi sistem farmasi berupa peracikan obat.

Ke depan, dia berharap bahan baku obat tidak lagi bergantung pada impor.

“Kita tahu bahwa sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal, negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati baik di daratan maupun di lautan,” kata Jokowi saat membuka Rakernas Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia, Kamis (5/11/2020).

Ketergantungan pada impor tersebut, pada akhirnya, membuat Indonesia melakukan pemborosan devisa negara.

Jokowi menyebut defisit neraca transaksi pun bertambah, sehingga cadangan dana yang seharusnya bisa dipakai untuk persiapan vaksin ikut menurun. Oleh sebab itu, Jokowi mengajak apoteker untuk lebih mandiri.

“Saya mengajak peran serta dalam rantai produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi dengan memberikan pelatihan teknis terkait penanganan vaksin, serta bisa berperan menjadi promotor dan memberikan edukasi tentang vaksin,” sambungnya.

Peran lain yang dituntut Jokowi dari para ahli farmasi adalah memberi sosialisasi kepada masyarakat.

Pemahaman tentang penyakit dan pandemi Covid-19 perlu digalakkan, seiring kampanye 3M yang terus dipergencar.

Satgas Penanganan Covid-19 BNPB sebelumnya sempat mengatakan bahwa sejauh ini tingkat pemahaman masyarakat terhadap 3M (menjaga jarak aman, memakai masker, dan mencuci tangan) berangsur membaik, setelah sempat anjlok pada masa libur panjang akhir Oktober.

“Kepatuhan masyarakat terhadap 3M sempat menurun saat libur panjang kemarin, tapi sisi positifnya kondisinya mulai membaik dan konsisten di atas persentase 80 persen,” tutur anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 BNPB Dewi Nur Aisyah.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper