Bisnis.com, JAKARTA - Donald Trump, petahana dan calon presiden Amerika Serikat dilaporkan memimpin perolehan suara di Negara Bagian Florida dalam perhelatan Pilpres 2020.
Dia berhasil mengungguli Joe Biden di wilayah yang dianggap krusial dalam pilpres AS yang dihelat Selasa (3/11/2020) waktu setempat. Sementara itu, perhitungan suara di wilayah-wilayah lainnya masih berlangsung, termasuk sejumlah negara bagian yang bukan merupakan kantong suara Trump ataupun Biden.
Berdasarkan proyeksi perolehan suara, kedua pesaing ini meraih kemenangan di basis suara mereka masing-masing. Wilayah konservatif seperti Alabama, Indiana, Kentucky, dan Tennessee menjadi milik Trump, sementara Massachusetts, Vermont, New York, dan Connecticut untuk Biden.
Di Florida, wilayah yang dibidik Trump agar ia meraih suara Electoral College yang dibutuhkan untuk menang, Trump mengungguli Biden dengan catatan persentase suara 51,2 persen berbanding 47,8 persen atas 93 persen total suara yang telah dihitung.
Suara Electoral College ditetapkan oleh masing-masing negara bagian, tergantung pada jumlah populasi mereka. Kekuatan Trump di Florida kali ini berasal dari suara yang relatif meningkat daripada pemilu 2016 di area-area dengan populasi tinggi orang Latin di negara bagian itu.
Selama berbulan-bulan belakangan, muncul keluhan dari para aktivis Latin di Partai Demokrat--yang mengusung Biden, bahwa Biden mengabaikan para pemilih Hispanik dan hanya memfokuskan perhatiannya pada orang Kulit Hitam di kota-kota di kawasan Barat-Tengah (Midwestern).
Baca Juga
Banyak pemilih muda Hispanik yang merupakan pendukung Bernie Sanders, Senator Partai Demokrat yang sempat menjadi kandidat presiden dari partai itu, namun kemudian survei menunjukkan dukungan yang lebih sedikit untuk Biden dengan anggapan bahwa dia terlalu moderat dan sulit dijangkau.
Survei exit poll lembaga penelitian Edison Research menunjukkan bahwa Biden memimpin Trump dalam hal suara pemilih non-Kulit Putih, namun di sisi lain Trump memperoleh suara pemilih non-Kulit Putih lebih tinggi dibandingkan pemilu 2016.
Survei tersebut menunjukkan sekitar 11 persen pemilih Afrika-Amerika, 31 persen pemilih Hispanik, dan 30 persen pemilih Asia-Amerika memberikan suara mereka untuk Trump--naik sekitar 3 persen perolehan rata-rata ketiga kelompok pemilih itu dari perolehan Trump di 2016.
Dengan keunggulan Trump di Florida, bagaimanapun Biden masih mempunyai kesempatan untuk unggul dalam Electoral College dari suara di sejumlah negara bagian lainnya--kendati Biden telah berupaya keras merebut suara di wilayah yang mendorong kemenangan Trump pada 2016 itu.
Sejauh ini, Trump dan Biden bersaing ketat di wilayah krusial lainnya. Misalnya di North Carolina, kedua rival memperoleh 49,4 persen suara, atas hitungan suara masuk sebanyak 86 persen. Di Ohio, Trump unggul tipis dengan 50,5 persen suara, atas 69 persen suara yang telah dihitung. Di Texas, Biden memimpin dengan 49,6 persen berbanding 49 persen, atas 72 persen total suara.