Bisnis.com, ISTANBUL - Gempa dengan magnitudo besar di Turki pada Jumat (30/10/2020) menyebabkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Data terakhir menyebutkan gempa bumi di Laut Aegea tersebut telah menyebabkan 100 orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 98 korban di antaranya tewas di Kota Izmir,Turki barat, kata badan penanganan bencana.
Dua korban jiwa sisanya adalah dua remaja yang tewas di Pulau Samos, Yunani, kata pihak berwenang.
Gempa bumi pada Jumat merupakan gempa paling mematikan yang melanda Turki dalam hampir satu dasawarsa belakangan.
Gempa di Izmir juga melukai 994 orang, 147 di antaranya masih dirawat, kata Badan Penanganan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD), Selasa (3/11/2020).
AFAD menambahkan bahwa tim penyelamat masih menyisir lima bangunan dalam upaya mencari korban-korban lainnya.
Baca Juga
Lebih dari 3.500 tenda dan 13.000 tempat tidur digunakan sebagai tempat penampungan sementara di Turki, kata AFAD.
Upaya bantuan telah melibatkan hampir 8.000 personel dan 25 anjing penyelamat.
Turki dilintasi garis patahan dan rawan gempa bumi. Lebih dari 500 orang tewas dalam gempa tahun 2011 di kota bagian timur, Van.
Sementara itu pada Januari 2020, gempa juga mengguncang Provinsi Elazig di timur hingga menewaskan 41 orang.
Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan 18.000 orang di Turki barat laut.
AFAD mengatakan gempa bumi pada Jumat berkekuatan 6,6 magnitudo dan diikuti dengan 1.400 gempa susulan.
Sementara menurut laporan dari US Geological Survey gempa tersebut memiliki magnitudo awal 7,0. Pusat gempa berada 17 kilometer dari kota pesisir Seferihisar, Turki.
Sedangkan menurut BMKG Indonesia gempa tektonik tersebut memiliki parameter dengan magnitudo Mw=7,1.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 37.89 LU dan 26,84 BT, berlokasi di laut pada jarak 17 km arah barat laut Samos, Yunani pada kedalaman 10 km," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam penjelasan resminya, Jumat malam.