Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir enggan disebut melangkahi kewenangan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto atas langkahnya mengamankan sejumlah pasokan vaksin untuk Indonesia.
Selain membawahi sejumlah BUMN farmasi yang berhubungan dengan produksi vaksin seperti PT Bio Farma (Persero) dan PT Kimia Farma (Persero), Erick juga telah diangkat Presiden Joko Widodo mengepalai Komite Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Corona.
"Kalau dibilang melangkahi menteri-menteri lain, ya tidak. Saya tetap sebagai [Menteri] BUMN, tetapi kan tetap timnya [tim Kemenkes] kami ajak. Waktu ke China, BPOM dan MUI kami libatkan juga," kata Erick di chanel youtube Karni Ilyas Club, Minggu (1/11/2020).
Erick juga mengatakan di atasnya tetap ada Menteri Koordinator yang mengawasi kinerja.
Menurut Erick Kementerian BUMN dinilai strategis menangani ekonomi selama pandemi karena membawahi perusahaan-perusahaan yang terkait hajat hidup orang banyak.
"Program-program kan tetap ada di kementerian/lembaga, bukan misalnya diambil saya dan menjadi program saya," ujarnya.
Baca Juga
Impor vaksin ditargetkan pada Desember 2020, meski hingga kini belum ada satu pun kandidat yang dinyatakan berhasil oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Sejauh ini Indonesia telah berhasil mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac Biotech Ltd. sebanyak 40 juta dosis, dan AstraZeneca PLC sebesar 100 juta dosis.
WHO juga menjanjikan dosis vaksin untuk 23 persen penduduk Indonesia melalui inisiatif vaksin global Covax.