Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Imunisasi Sri Rezeki: Bikin Vaksin Covid-19 Bukan Seperti Pisang Goreng

Umumnya  efek samping itu muncul justru bukan dari virus melainkan dari bahan vaksin lainnya.
Botol vaksin CoronaVac SARS-CoV-2 Sinovac ditampilkan di acara media di Beijing, China, pada 24 September. /Bloombergrn
Botol vaksin CoronaVac SARS-CoV-2 Sinovac ditampilkan di acara media di Beijing, China, pada 24 September. /Bloombergrn

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) Sri Rezeki S. Hadinegoro menerangkan efek samping yang terjadi setelah vaksinasi.

Menurut dia, umumnya  efek samping itu muncul justru bukan dari virus melainkan dari bahan vaksin lainnya.

Sri Rezeki menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 yang sedang diproduksi menggunakan virus yang dimatikan. Kemudian, agar respons imun tubuh terhadap virus tersebut ditambahkan bahan lainnya.

“Supaya responsnya [tubuh] bagus, vaksin ini ditambahkan zat untuk meningkatkan imun, efek sampingnya biasanya karena dari zat itu, dan bukan dari virusnya,” kata dia dalam Lokakarya Vaksin untuk Negeri, Sabtu (31/10/2020).

Sri menjelaskan, vaksinasi ditujukan untuk melatih imun tubuh agar bisa melawan imun-imun tertentu.

Tiap penyakit memiliki sifat virus yang berbeda-beda, sehingga vaksinnya juga berbeda-beda dan harus spesifik.

Adapun, keamanan vaksin sudah bisa dibuktikan jika sudah masuk uji fase 3. Pasalnya, jika gagal pada uji kliunis fase 1, pengujian vaksin tidak akan dilanjutkan.

“Uji vaksin itu bertahap, ada 3 fase, jadi vaksin ini kalau fase 1 tidak aman, tidak akan diteruskan, dan akan didrop. Misalnya uji ke binatang, lalu pada mati, ya tidak akan diteruskan ke manusia. Bertahap, ini artinya sebagai skrining, karena praklinis itu yang bisa maju hanya 7 persen. Untuk sampai ke fase 3, keamanan fase 1 dan 2 harus terlampaui,” kata Sri.

Kemudian, dalam konteks vaksin Covid-19, distribusinya harus memiliki emergency use authority (EUA) karena harapannya vaksin bisa segera didistribusi.

Terkait dengan kabar vaksin yang tidak aman seperti yang tersebar milik AstraZeneca, Sri menjelaskan bibit vaksin tak kemudian dibuang begitu saja, karena sudah sampai uji kepada manusia.

Pengujian vaksin akan tetap dilanjutkan, namun terlebih dahulu diperiksa apa-apa saja yang menyebabkan kematian atau kesakitan dari para relawan.

“Vaksin tidak kayak pisang goreng, kalau gagal terus dibuang, kalau sudah sampai uji manusia kemudian ada kegagalan atau kesalahan akan dipastikan dulu apa penyebab sakit atau meninggalnya si relawan. Jadi uji vaksin AstraZeneca juga akan tetap dilanjutkan,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper