Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mencatat sejarah baru dengan jumlah pemilih awal Pilpres 2020 mencapai lebih dari 70 juta orang meski pemilihan resmi baru dimulai pada 3 November 2020.
Menurut penghitungan Proyek Pemilu AS, fenomena itu menunjukkan jumlah pemilih tertinggi dalam persentase sejak lebih dari satu abad. Hal itu menunjukkan tingginya minat pemilih dalam mengikuti kontestasi politik antara Presiden Republik Donald Trump dan penantang Demokrat Joe Biden.
Selain itu, tingginya partisipasi itu menunjukkan keinginan pemilih untuk mengurangi risiko paparan Covid-19 saat pandemi juga tinggi setelah melihat pandemi tersebut terus melaju seiring masuknya musim dingin.
Baca Juga
Demokrat memiliki keuntungan signifikan dalam pemungutan suara awal yang secara historis juga dialami oleh Partai Republik ketika jadi penantang. Akan tetapi, Trump menyerang sistem itu rentan terhadap penipuan yang meluas.
Tingkat partisipasi pemungutan suara awal yang tinggi telah membuat Michael McDonald, profesor Universitas Florida yang mengelola Proyek Pemilu AS, memprediksi rekor partisipasi pemilih AS sekitar 150 juta. Angka itu mewakili 65 persen dari mereka yang berhak memilih atau yang tertinggi sejak 1908, katany seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (28/10/2020).
Presiden Donald Trump sendiri telah memberikan suaranya untuk pemilihan presiden di Negara Bagian Florida pada Sabtu (24/10/2020), delapan hari sebelum pelaksanaan 3 November 2020. Trump, yang tahun lalu mengubah domisili dari New York ke Florida, memilih untuk mencoblos pada pagi hari di Pantai West Palm.