Bisnis.com, JAKARTA - Kandidat calon presiden AS Joe Biden mengkritik ambisi Presiden Donald Trump yang bersikeras membuka kembali sekolah, tetapi enggan mengalokasikan anggaran.
Hal itu diungkapkan dalam debat Capres AS kedua, Kamis (22/10/2020) malam waktu setempat di Nashville.
"Jika Anda ingin membuka [fasilitas publik] berikan masyarakat kapasitas agar dapat [beraktivitas] dengan aman," ungkapnya.
Salah satunya kegiatan sekolah perlu tambahan biaya untuk mengatur ruang kelasnya agar ada pertukaran udara, pembentukan kelas kecil, menambah guru, dan lainnya. "Dia [Trump] menolak mendukungnya," kata Biden.
Tak mau kalah, Trump meyakini bahwa sebuah negara tidak akan menjadi negara jika aktivitas tidak terjadi.
"Kita tidak akan menutup, kita harus buka sekolah," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, beberapa pemimpin negara bagian, seperti New York, California, dan Pennsylvania yang memutuskan menerapkan restriksi akhirnya justru kondisinya memburuk.
Hal ini terlihat dari tingkat depresi yang tinggi seperti kecanduan alkohol, bunuh diri, kekerasan.
"Obatnya tidak bisa lebih buruk daripada masalah itu sendiri," tegasnya.
Dia juga mengatakan lockdown hanya akan mematikan bisnis, salah satunya restoran. Dia menyebutkan memasang kaca akrilik terlalu mahal bagi restoran yang bisnisnya sedang goyang.
"Memasang kaca akrilik benar-benar mahal. Bukan itu jawabannya. Apakah Anda ingin duduk didalam kubus yang dikelilingi plastik. Bisnis ini sekarat, Joe," tandas Trump.