Bisnis.com, JAKARTA - Media massa The New York Post mendukung Presiden Donald J. Trump untuk terpilih kembali dalam pemilihan umum (Pemilu) Amerika Serikat pada 3 November 2020.
Dalam tulisan opininya, The New York Post menyebutkan AS bisa kembali ke penciptaan lapangan kerja yang eksplosif, kenaikan gaji dan kemakmuran umum yang didapatkan sebelum pandemi.
AS dapat memiliki kebebasan dan peluang ekonomi. Masyarakat bisa melupakan annus horribilis 2020, sebuah istilah yang menunjukkan tahun yang buruk. Tentunya, cita-cita menjadikan Amerika hebat lagi, dapat terwujud jika masyarakat membuat pilihan yang benar pada 3 November.
"The New York Post mendukung Presiden Donald J. Trump untuk terpilih kembali," tulis media tersebut, Senin (26/10/2020).
Menurut media tersebut, Pemilu selalu tentang ekonomi, tetapi tidak pernah lebih dari tahun ini. Sampai lockdown yang diperlukan untuk melawan virus corona, tingkat pengangguran mencapai 3,5 persen, terendah dalam setengah abad.
Pengangguran warga Afrika-Amerika adalah 6,8 persen, angka terendah sejak 1972. Orang dewasa yang tidak bekerja selama bertahun-tahun menemukan prospek baru. Selama 17 bulan masa jabatan Trump, ada 1 juta lebih banyak lowongan pekerjaan daripada orang yang menganggur.
Baca Juga
Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, pertumbuhan upah melebihi 3 persen tahun-ke-tahun. Itu juga mempersempit kesenjangan kekayaan.
Antara 2016 dan 2019, pendapatan median riil meningkat paling tinggi, 9 persen, untuk mereka yang tidak memiliki ijazah sekolah menengah.
Pendapatan rata-rata riil menurun 2,3 persen untuk mereka yang memiliki gelar sarjana, sebagian besar karena pekerja yang lebih tua pensiun, menurut Survei Keuangan Konsumen Federal Reserve.
"Bagaimana Presiden Trump melakukannya? Pertama, dengan mempercayai pasar bebas," imbuh NYP.
Trump memperjuangkan penurunan tarif pajak perusahaan ke angka yang lebih sesuai dengan negara industri lainnya. Dia memotong peraturan yang rumit. Trump merampingkan proses perizinan yang akan menunda proyek infrastruktur selama bertahun-tahun, terkadang puluhan tahun.
Pemerintahan Joe Biden akan terikat pada sosialis yang melihat peluang untuk membentuk kembali bangsa dalam visinya, yang lebih bergantung pada hutang pemerintah.
Trump juga menolak aksioma globalis bahwa kesepakatan perdagangan dan imigrasi yang tidak terkekang lebih baik bagi orang Amerika. AS telah kehilangan 3,7 juta pekerjaan ke China sejak 2001, menurut Economic Policy Institute.
China tetap menjadi ekonomi terencana yang manipulatif yang mendevaluasi mata uangnya dan mengeksploitasi defisit perdagangannya.
Lebih jauh, presiden mengakui bahwa imigrasi ilegal yang tidak terkekang tidak adil bagi pekerja Amerika, keyakinan yang masuk akal yang dianut oleh sayap kanan seperti Bernie Sanders.
Namun demikian, sebaliknya Biden akan membuka pintu perbatasan lagi, dan akan melakukan "normalisasi" hubungan dengan China.
Trump dikritik karena penanganan awal virus tersebut, tetapi keputusannya yang melarang perjalanan dan bantuan ke negara bagian tidak diragukan lagi menyelamatkan nyawa.
Terkait media sosial, NYP menganggap Twitter memberi Trump platform tanpa filter untuk mendorong dan menampilkan sisi dirinya kepada rakyat Amerika.