Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Sodomi Kembali 'Digoreng', Wanita Keadilan Bela Anwar Ibrahim

Dia menyerukan agar tidak ada lagi yang menyebarkan info ke rakyat soal fitnah sodomi yang berimplikasi negatif, bukan hanya kepada individu tetapi masyarakat secara keseluruhan.
Anwar Ibrahim (kanan) didampingi CEO Executive Center for Global Leadership (ECGL) Tanri Abeng saat memberi paparan di Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Anwar Ibrahim (kanan) didampingi CEO Executive Center for Global Leadership (ECGL) Tanri Abeng saat memberi paparan di Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Isu sodomi yang menjerat Anwar Ibrahim beberapa masa lalu kembali muncul ke permukaan.

Hal itu membuat Ketua Biro Hukum dan Komunitas Wanita Keadilan Fadhlina Siddiq memberikan tanggapan tegas.

Fadhlina meminta agar fitnah sodomi terhadap Presiden PKR Dato’ Sri Anwar Ibrahim dihentikan.

"Dato' Sri Anwar Ibrahim telah dipanggi ke Bukit Aman (PDRM) untuk membantu penyidikan semalam. Apa yang menimbulkan persoalan adalah, mengapa isu sodomi juga dilibatkan sekaligus dalam satu penyidikan,” kata Fadhlina di Kuala Lumpur, Sabtu (17/10/2020).

Sebagai warga negara, ujar Fadhlina, semua pihak menjunjung tinggi keluhuran peraturan negara dan kedaulatan undang-undang.

Menurut dia adalah wajar jika rakyat mempertanyakan maksud di balik upaya mengangkat fitnah sodomi kepada Anwar Ibrahim pada saat ini.

“Saya yakin dan percaya pihak polisi dan jaksa berusaha segala daya melaksanakan tugas mengikuti legislatif, eksekutif dan kehakiman,” kata Fadhlina.

Malaysia kini masih bertarung dengan musuh yang tak terlihat seperti Covid-19 dan sedang berjibaku untuk keluar dari bayang-bayang resesi ekonomi.

"Yang di-Pertuan Agong [raja] telah memberi mandat agar perkara ini diselesaikan dalam kalangan ketua partai,” kata Fadhlina.

Dia menyerukan agar tidak ada lagi yang menyebarkan info ke rakyat soal fitnah sodomi yang berimplikasi negatif, bukan hanya kepada individu tetapi masyarakat secara keseluruhan.

"Harus berapa banyak kebejatan sosial dan istilah jijik yang dipamerkan hanya karena ingin terus kekal di tampuk kuasa?,” kata Fadhlina.

“Berhujahlah dengan matang dalam ruang demokrasi yang ada. Fokus untuk merawat kesejahteraan hidup dan ekonomi rakyat. Bukan meraih perhatian melalui fitnah sodomi akibat kegagalan memimpin negara,” kata Fadhlina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper