Bisnis.com, JAKARTA – Pangan fungsional mulai dikenal pada tahun 1980 di Jepang yang dinamakan makanan untuk keperluan kesehatan.
Di Indonesia sendiri dalam beberapa tahun kebelakang tren makanan sehat pun bermunculan. Nampak dari pelaku usaha makanan sehat yang saat ini tidak sulit untuk ditemukan khususnya di kota-kota besar.
Makanan diet sehat ini juga dikenal dengan istilah pangan fungsional yang memiliki syarat diantaranya: merupakan makanan dan minuman, harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari, dan juga memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi.
Hal ini disampaikan peneliti Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) LIPI Anastasia Wheni Indrianingsih dalam webinar LIPI Jumat (16/10/2020).
Pada presentasinya, Anastasia mengungkapkan rencana BPTBA LIPI untuk kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pangan fungsional berbasis bahan pangan lokal tahun 2020-2024.
Pada tahun ini BPTBA LIPI melakukan indentifikasi dan karakteristik senyawa fungsional yang terkandung pada bahan pangan lokal, terutama berbasis tiga komoditas yaitu umbi, serealia dan coklat.
Tahun-tahun berikutnya akan dipenuhi uji coba secara klinis sehingga pada 2024 hasil riset ini akan disusun rencana bisnisnya, kemudian juga akan melakukan diseminasi hasil penelitian dan bekerja sama dengan stake holder.
Rencana ini dilakukan mengingat masih minimnya penelitian terkait dengan produk pangan lokal fungsional yang sebenarnya memiliki potensi bisnis.
Namun dikarenakan masih kurangnya hasil riset dan uji klinis terhadap produk pangan lokal, produk dalam negeri masih belum bisa bersaing dengan produk luar.
Ada beberapa produk bahan pangan lokal fungsional yang telah dihasilkan BPTBA LIPI dan sudah dipasarkan dan dipatenkan diantaranya biskuit kaya serat berbasis beras merah dan ubi jalar, olahan bakso ikan dengan tepung mocaf, mie mocaf bebas gluten, mie pati taka dan lainnya. Produk-produk yang dihasilkan ini merupakan kerjasama LIPI dengan UMKM.
"Rencananya tahun depan akan ada beberapa gedung dan beberapa lab yang diisi alat riset modern dan berbagai macam riset bisa dilakukan disini. Sehingga kami sangat terbuka mengundap Bapak, Ibu semua sahabat LIPI baik dari universitas atau litbang atau lembaga riset yang lain untuk bekerja bersama kami disini. Karena ini fasilitas terbuka untuk umum," ungkap Anastasia.