Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyelenggaraan GPDRR 2022 Bakal Telan Biaya US$5,9 Juta

Pertemuan internasional, GPDRR 2022 di Indonesia rencananya akan berlangsung selama lima hari.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam diskusi virtual yang bertajuk Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam diskusi virtual yang bertajuk Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkalkulkasi penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 2022 di Bali akan membutuhkan US$5,9 juta. Hal ini telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ini [anggaran yang diusulkan] di luar biaya untuk persiapan bagi rombongan atau tim dari PBB. Adapun biaya-biaya lainnya akan dibicarakan lebih lanjut,” kata Kepala BNPB Doni Monardo usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Kamis (15/10/2020).

Doni menjelaskan konsep yang diusung akan melibatkan sejumlah pihak baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk juga di dalamnya deklarasi 100 bupati dan walikota.

“Juga penghargaan PBB kepada pimpinan negara dalam implementasi ketangguhan kota dan sekolah aman bencana. Kemudian ada panggung budaya antarbangsa,” jelas Doni.

Pertemuan internasional itu akan berlangsung selama lima hari. Perinciannya, terdiri dari satu hari pertemuan persiapan, tiga hari konferensi, dan satu hari kunjungan lapangan.

Adapun, GPDRR merupakan acara yang diinsiasi oleh PBB dan berlangsung setiap dua tahun sekali. Tujuan utamanya adalah meninjau dan mendiskusikan berbagai perkembangan dan tren teranyar dalam penanganan bencana.

Acara ini akan diikuti 193 negara dengan 5.000 hingga 7.000 peserta. Presiden Jokowi dalam pembukaan rapat mengatakan bahwa forum tersebut akan menegaskan peran Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dunia.

Selain itu, Presiden juga mengatakan konferensi internasional tersebut dapat menjadi modal pemulihan pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, pandemi yang telah berlangsung selama 7 bulan lebih di Indonesia telah menekan perekonomian industri pariwisata dan sektor yang terkait di dalamnya.

“Kehadiran 190-an negara dapat kita gunakan untuk momentum promosikan pariwisata Indonesia,” kata Presiden.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga menyampaikan hal serupa. Konferensi internasional GPDDR harus dipersiapkan sebaik-baiknya dan digunakan untuk memulihkan perekonomian.

“Kita harapkan nanti saat hal itu dilakukan, era pandemi covid sudah masuk akhir, dan kita mulai bergerak cepat untuk memulihkan kondisi ekonomi khususnya di sektor pariwisata. Karenanya kita memilih Bali dan mereka [peserta] akan diarahkan untuk mengikuti kegiatan wisata,” katanya.

Selain itu, GPDRR akana menjadi panggung Indonesia untuk menunjukkan, mempromosikan, menjelaskan tentang praktik-praktik baik dalam penanganan bencana di dalam negeri, baik karena alam maupun non-alam.

“Karenanya, Presiden meminta supaya disiapkan sebaik-baiknya,” kata Muhadjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper