Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Armenia-Azerbaijan, Iran Khawatirkan 'Perang Regional'

Presiden Iran Hassan Rouhani kahwatir peran antara Armenia dan Azerbaijan akan mengganggu keamanan, stabilitas dan keterangan di kawasan.
Suasana pertempuan Armenia-Azerbaijan/twitter-bloomberg quicktake
Suasana pertempuan Armenia-Azerbaijan/twitter-bloomberg quicktake

Bisnis.com, JAKARTA - Iran khawatir keterlibatan beberapa pejuang asing dalam konflik di wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan dapat menyebabkan "perang regional". Hal itu disampaikan oleh Presiden Hassan Rouhani kepada pemimpin Azerbaijan.

“Keamanan, stabilitas, dan ketenangan di kawasan, terutama di perbatasan utara Iran, sangat penting bagi kami,” kata Rouhani kepada Presiden Azerbaijajn, Ilham Aliyev melalui panggilan telepon.

Dia mengatakan bahwa konflik dan ketidakamanan perbatasan yang terus berlanjut tidak boleh menjadi dasar untuk infiltrasi kelompok teroris.

Rouhani juga mengatakan kepada Aliyev bahwa Iran selalu siap untuk penyelesaian konflik melalui pembicaraan berdasarkan hukum internasional dan penghormatan terhadap integritas wilayah Azerbaijan.

Aliyev dilaporkan menyambut baik sikap Iran dengan mengatakan Azerbaijan menghargai keprihatinan Iran atas ketidakstabilan regional.

"Keamanan Iran adalah keamanan Azerbaijan," katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (7/10/2020). Dia menyebutkan tidak akan membiarkan konflik tersebut menciptakan ketidakamanan di negara tetangga.

Sementara itu, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengaku yakin bahwa Rusia akan membela jika perlu dalam konfliknya dengan Azerbaijan.

"Dalam kasus ancaman keamanan ke Armenia, keterlibatan Rusia akan tunduk pada kerangka perjanjian kami," kata Pashinyan. Dia juga yakin bahwa Rusia akan menjunjung kewajiban perjanjiannya.

Dalam perkembangan lain, Armenia menyatakan siap membuat konsesi dalam konfliknya dengan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh. Namun, konsesi Itu bisa dicapai hanya jika Baku bersedia melakukan hal yang sama.

"Konflik perlu diselesaikan atas dasar kesepakatan bersama," kata Pashinyan.

Memasuki hari kesepuluh, perang Armenia-Azerbaijan telah menewaskan lebih dari 200 orang. Sedangkan Rusia dan Turki sebagai negara tetangga belum mengambil peran penting.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper