Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terinfeksi Corona, Donald Trump dan Melania Lakukan Karantina

Donald Trump dan Melania sedang melakukan karantina karena terinfeksi virus corona (Covid-19).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Istimewa
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS, Donald Trump dinyatakan positif virus corona (Covid-19) setelah salah satu asisten terdekatnya dipastikan positif Covid-19, dan kini sedang melakukan karantina.

Dalam unggahan Twitternya @realDonaldTrump, Jumat (2/10/2020), ia menjelaskan bahwa ia dan istrinya positif terinfeksi virus corona dan sedang melakukan karantina.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump juga mengonfirmasi bahwa asisten senior Hope Hicks telah dites positif terkena virus.


Setelah wawancara, Trump mengumumkan di Twitter bahwa dia dan Melania akan "memulai proses karantina kami" sambil menunggu hasil mereka. Hicks menghabiskan banyak waktu dekat dengan Trump minggu ini, termasuk bepergian bersamanya ke rapat umum kampanye pada hari Rabu.

Associated Press melaporkan, mengutip seorang pejabat pemerintah. Dia juga melakukan perjalanan dengan Trump beberapa hari lain minggu ini, termasuk di atas helikopter kepresidenan Marine One serta di Air Force One. Hicks, yang menjabat sebagai penasihat Trump, adalah pejabat Gedung Putih paling senior yang sejauh ini dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa langkah-langkah diambil untuk membatasi potensi paparan virus corona kepada presiden. Setelah beberapa kasus positif sebelumnya yang dekat dengan presiden, Gedung Putih mulai melakukan tes harian untuk asisten senior Trump dan siapa pun yang dekat dengan presiden atau wakil presiden Mike Pence - termasuk wartawan.

"Presiden memperhatikan kesehatan dan keselamatan dirinya dan semua orang yang bekerja untuk mendukung dia dan rakyat Amerika dengan sangat serius," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere.

Virus ini telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di Amerika Serikat, menjadikannya korban kematian tertinggi di dunia. Lebih dari 7,2 juta orang di AS telah terinfeksi virus sejauh ini. Trump telah dikritik karena tanggapannya terhadap pandemi, termasuk mengecilkan ancaman dan menolak untuk mematuhi pedoman kesehatan masyarakat - termasuk mengenakan masker.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper