Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat mengusulkan paket stimulus ekonomi baru ke parlemen dengan nilai lebih dari US$1,5 triliun atau sekitar Rp22.237 triliun terkait pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Mark Meadows, kepala staf Gedung Putih, menjelaskan paket kebijakan itu akan diberikan kepada sejumlah sektor, termasuk transportasi udara. Paket stimulus mencapai kisaran Rp297 triliun digelontorkan untuk maskapai penerbangan.
“Ada paket senilai US$20 miliar untuk maskapai penerbangan, yang akan memberi mereka perpanjangan kegiatan selama enam bulan,” kata , Meadows, Kamis (1/10/2020).
Dua maskapai penerbangan terbesar AS yaitu American Airlines dan United Airlines mulai memberhentikan pegawai, yang totalnyanya sekitar 32 ribu pekerja pada Kamis pekan ini.
Ini terjadi karena manajemen kehilangan harapan untuk bisa mendapatkan stimulus sekitar US$25 miliar untuk membayar gaji para karyawan. Stimulus itu setara Rp371 triliun.
Paket stimulus pertama sebesar US$25 miliar telah habis digunakan hingga Rabu tengah malam waktu setempat.
Baca Juga
Sebelum ini, pembicaraan antara Gedung Putih dan DPR, yang dikuasai Partai Demokrat, mengalami kebuntuan mengenai besaran paket stimulus yang ingin digelontorkan.
Demokrat ingin mengesahkan paket stimulus ekonomi sekitar US$2,2 triliun. Namun, Gedung Putih berkukuh pada angka US$1,5 triliun.
Meadows enggan memberitahu berapa nilai paket stimulus terbaru yang disetujui Gedung Putih. Namun, jumlahnya lebih besar dari yang awalnya diajukan. Namun, Meadows mengatakan jumlahnya tidak lebih besar dari US$2 triliun.