Bisnis.com, JAKARTA - Komentar pedas disampaikan Ekonom senior Rizal Ramli terkait pencapaian tim khusus yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan dalam penanganan Covid-19 di 10 provinsi dengan tenggat waktu dua minggu.
"Fiasco [kegagalan] 2 Minggu: tidak aneh gagal turunkan covid, wong tidak ada perubahan strategi, hanya ngomong 'segerobak', ancam-ancam & tumpuk kekuasaan. Ubah definisi kematian covid, dikira lihai tapi tidak cerdas. RI masuk ‘high risk', negara-negara yang lock-out RI naik," cuitnya melalui akun Twitter pribadinya @ramlirizal, Jumat (2/10/2020).
Hal itu disampaikan sebagai tanggapan atas pemberitaan media massa nasional yang menyebut angka kasus aktif Covid-19 di 10 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Papua, dan Bali mengalami kenaikan.
Baca Juga
Semua provinsi di atas, kecuali Banten, merupakan tanggung jawab Menko Luhut dalam dua pekan yakni pada 15 - 29 September 2020.
Hal itu diperburuk pula dengan kenaikan angka kematian di 10 provinsi tersebut yang juga tidak menunjukkan adanya perbaikan.
Seperti diketahui, ada tiga tugas utama yang dipasrahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menko Luhut yakni menurunkan angka kasus positif, menaikkan angka kesembuhan, dan menurunkan angka kematian akibat Covid-19.
Fiasco 2 Minggu: tidak aneh gagal turunkan covid, wong tidak ada perubahan strategi, hanya ngomong ‘segerobak’, ancam2 & tumpuk kekuasaan. Ubah definisi kematian covid, dikira lihai tapi tidak cerdas. RI masuk ‘high risk’, negara2 yg lock-out RI naik.https://t.co/cO2aF2Q0l3
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) October 2, 2020