Bisnis.com, JAKARTA - Mr DIY Group tengah melakukan penjajakan dengan Aberdeen Standard Investments dan BlackRock Inc untuk menarik keduanya sebagai menjadi pembeli siaga dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Dikutip dari Bloomberg, AIA Group Ltd. tengah melakukan diketahui tengah melakukan diskusi dengan perusahaan.
Mr DIY mengajukan prospektus resmi secepatnya minggu depan dan telah mematok harga IPO saham sebesar 1,60 ringgit per lembar. Penawaran tersebut dapat mengumpulkan sekitar 1,5 miliar ringgit (US$362 juta) atau sekitar Rp532 miliar (Rp14.700 per dolar), dikutip dari prospektus perusahaan sebelumnya.
Pengecer alat-alat rumah tangga berencana untuk secara resmi mengkonfirmasi pembeli siaganya pada akhir minggu, menurut sumber Bloomberg. Negosiasi sedang berlangsung dan jajaran investor bisa berubah.
Sayangnya, perwakilan Aberdeen Standard, AIA Group, BlackRock dan Mr DIY menolak berkomentar.
Rencana IPO Mr DIY kembali bergulir ketika penjualannya melonjak ke rekor baru pada Mei, Juni dan Juli setelah pemerintah Malaysia mencabut sebagian pembatasan sosial akibat virus Corona.
Baca Juga
Dengan target pengumpulan dana sebesar US$362 juta, penjualan saham Mr DIY akan menjadi IPO terbesar di Malaysia sejak Lotte Chemical Titan Holding Bhd. yang berhasil mengumpulkan US$849 juta pada tahun 2017.
Kesepakatan potensial tersebut akan memberikan dorongan bagi pasar modal ekuitas negara ini, yang sejauh ini hanya membukukan IPO senilai US$96,5 juta tahun ini.
Mr DIY, yang didukung oleh perusahaan ekuitas swasta Creador, membuka toko pertamanya di Malaysia pada tahun 2005 dan sekarang mengoperasikan lebih dari 622 gerai di seluruh negeri. Bahkan, perusahaan telah berekspansi di kawasan Asia Tenggara.
Perusahaan menjual lebih dari 16.600 jenis produk dalam sepuluh kategori termasuk perabot, aksesoris komputer dan ponsel, perangkat keras dan mainan.