Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Catat Ada 1.146 Klaster Covid-19 di Indonesia

Penambahan klaster paling banyak terjadi di Provinsi Jawa Tengah.
Peta persebaran Covid-19 dalam laman Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung./Antara
Peta persebaran Covid-19 dalam laman Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mencatat per 22 September 2020 ada 1.146 klaster Covid-19 di Indonesia. Jumlahnya bertambah 1.137 dibandingkan pada hari sebelumnya.

Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan dokter Mariya Mubarika mengungkapkan terdapat 1.146 klaster penyebaran Covid-19 di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 1.137.

Penambahan klaster, imbuhnya, paling banyak terjadi di Provinsi Jawa Tengah dan didominasi oleh kelompok pesantren. Berikut adalah 8 klaster baru penularan Covid-19 :

1. Pondok Pesantren Kecamatan Sumbang Banyumas

2. Pondok Pesantren Kelurahan Purwanegara Kecamatan Purwokerto Utara

3. Kelompok Warga Kelurahan Randuacir Kecamatan Argomulyo Salatiga

4. Gedung Menara Wijaya Sekretariat Daerah Sukoharjo

5. RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

6. Pondok Pesantren di Kendal

7. Puskesmas Kaliwungu Kendal

8. Arisan RT Pedukuhan Tlogolelo Kulon Progo

“Kita pantau secara ketat dan terus menerus oleh unsur-unsur kesehatan di wilayah terkait. Untuk itu, masyarakat tidak perlu panik, pemerintah menjamin tidak akan ada penularan keluar klaster,” ungkap Mariya melalui keterangan Kemenkes, Rabu (23/9/2020).

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah mencapai 72,87 persen. Sementara itu, kasus meninggal berada di 3,89 persen.

Pada Rabu, 23 September 2020 Kemenkes melaporkan telah mencatat 38.181 spesimen. Dengan tambahan tersebut, jumlah spesimen yang sudah diuji secara kumulatif mencapai lebih dari 3 juta spesimen.

Namun, dilihat dari jumlah spesimen yang baru diuji, jumlahnya masih belum signifikan di angka 25.498. Kendati demikian, sejak awal September 2020, jumlah spesimen yang diperiksa telah menunjukkan peningkatan.

Perinciannya, total jumlah spesimen yang selesai diperiksa hingga Senin mencapai 3.032.250 spesimen dari jumlah laboratorium jejaring sebanyak 343, yang 232 di antaranya memeriksa tes RT PCR dan 80 laboratorium TCM, dan 31 laboratorium gabungan RT PCR dan TCM.

Dari spesimen yang diperiksa tingkat positivity ratenya naik ke 14,3 persen. Seluruh 34 provinsi saat ini tercatat sudah terdampak dan ada 494 kabupaten/kota yang terdampak dari total 514 kabupaten/kota.

Adapun secara nasional, tambahan kasus positif kembali menembus rekor sebanyak 4.465 kasus sehingga kumulatif menjadi 257.388 kasus. Sedangkan, kasus sembuh bertambah 3.660 atau kumulatif 187.958, dan kasus meninggal bertambah 140 atau jika ditotal mencapai 9.977 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper