Bisnis.com, JAKARTA - Media yang berbasis di Hong Kong, Asia Times menyoroti kinerja Menkes Terawan Adi Putranto dalam penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.
Menggunakan judul berita The man most responsible for Indonesia’s Covid crisis, Asia Times seperti terpantau melalui situs web asiatimes.com, bertanggal 22 September 2020, menyoroti Menteri Terawan yang hingga kini masih dipertahankan Presiden Joko Widodo.
Disebutkan asiatimes.com dokter militer yang awalnya berusaha untuk mengecilkan ancaman virus Corona itu, kini seperti ”menghilang” dari narasi publik dan dalam aksi memerangi pandemi Covid-19.
"Ini semakin membingungkan mengingat Kementerian Kesehatan adalah rumah bagi kelompok virus terbesar di Ibukota Jakarta dengan 252 kasus yang telah dikonfirmasi. Angka itu diikuti oleh Kementerian Perhubungan (175), Komisi Pemberantasan Korupsi (106) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (89), menurut data dari Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta," tulis Asia Times.
Disebutkan bahwa setidaknya 107 dokter dan 74 perawat dilaporkan meninggal akibat Covid-19. Sedangkan kasus Covid-19 di Kementerian Kesehatan semuanya terjadi di kalangan birokrat kementerian yang berkantor di kawasan Kuningan.
"Hal itulah yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak mempraktikkan apa yang disarankannya sebagai protokol kesehatan kepada masyarakat," tuding Asia Times.
Asia Times juga menuliskan bahwa kementerian dan lembaga negara mengisi 12 dari 20 klaster teratas di Jakarta.
Sisanya termasuk dua masjid pinggiran kota, sebuah gereja dan seminari Katolik yang tidak terkait sebagaimana halnya dengan sebuah rumah tahanan wanita dan PT Samudera, perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia.
Korban dari birokrat pemerintah
Menurut Asia Times pejabat tinggi Pemda DKI pun tidak kebal Covid-19. Asia Times menyebut soal meninggalnya Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah pekan lalu.
Selain itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, yang sedang mempersiapkan pemilihan daerah bulan Desember, sedang menjalani perawatan.
Asia Times juga menyinggung soal Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Disebutkan media ini bahwa Covid-19 telah menewaskan 9.600 orang dan menginfeksi lebih dari 244.700.
Jumlah korban kebanyakan dari mereka yang bermukim di pulau Jawa akibat jarak sosial seringkali sulit dilakukan karena penduduknya padat.
Jumlah penularan harian mencapai angka 4.000 untuk pertama kalinya pada 19 September, hanya beberapa hari setelah Gubernur Jakarta Anies Baswedan memicu kekhawatiran di kalangan bisnis dengan memperkenalkan batasan sosial baru.
"Awalnya banyak yang menganggap Anies menerapkan lockdown dalam upaya untuk menahan lonjakan kasus baru," tulis Asia Times.
Pelibatan TNI
Media ini juga menuliskan bahwa sebagian kesalahan ditimpakan kepada pemerintah, sedangkan sebagian lagi akibat masyarakat kurang disiplin terutama pekerja yang tidak mau memakai masker atau mengambil tindakan pencegahan lain di kantor ber-AC.
"Padahal, virus lebih cepat menyebar di ruang berpendingin udara," ujar Asia Times.
Asia Times juga menyoroti soal pelibatan personel militer sebagai tenaga tambahan untuk memperkuat 50.000 petugas polisi yang dikerahkan di lingkungan pinggiran kota Jakarta.
"Tujuannya untuk memaksa orang-orang mematuhi protokol kesehatan, termasuk pemakaian masker dan menjaga jarak secara fisik," tulis Asia Times.