Bisnis.com, JAKARTA - Perdamaian yang komprehensif dinilai mustahil tercapai jika Israel terus bertindak secara sepihak.
Hal itu ditegaskan Perdana Menteri Yordania Omar Razzaz melalui sebuah pernyataan yang dilansir Kantor Berita Yordania, Kamis (17/9/2020) waktu setempat. Dia pun kembali menegaskan posisi negaranya atas perjuangan Palestina.
"Perdamaian yang menyeluruh dan adil tidak akan hadir kecuali hah-hak sah rakyat Palestina terpenuhi. Mustahil bagi kami untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dan adil jika Israel melanjutkan tindakan sepihaknya, yang menggerogoti hak-hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara independen mereka di tanah air mereka, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," demikian bunyi pernyataan Razzaz yang dikutip Antara, Jumat (18/9/2020).
Razzaz menyatakan bahwa Yordania siap bersatu dengan sesama negara Arab sehubungan dengan segala tantangan regional maupun eksternal.
Palestina menghadapi berbagai tantangan pada 2020 terkait dengan 'kesepakatan abad ini' milik Amerika Serikat, rencana Israel untuk menganeksasi sepertiga lahan di pendudukan Tepi Barat. Di samping itu ada peresmian kesepakatan normalisasi antara Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain dan Israel baru-baru ini, yang dimediasi oleh AS.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bahrain pada Jumat (11/9/2020) bergabung dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk meresmikan hubungan dengan Israel. Pada Agustus, UEA sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh AS.
Baca Juga
Kedua negara ini menyusul hubungan diplomatik Mesir dan Yordania yang telah menyepakati hubungan diplomatik dengan Israel sejak puluhan tahun lalu.
Sementara itu, Indonesia menegaskan tidak akan mengubah komitmennya untuk berpihak kepada Palestina seiring normalisasi hubungan politik antara dua negara Arab dengan Israel.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bagi Indonesia, penyelesaian Palestina perlu menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB terkait, serta parameter yang disepakati secara internasional termasuk two state solution (solusi dua negara).
“Normalisasi hubungan UEA - Israel dan Bahrain - Israel tidak akan mengubah posisi Indonesia tentang Palestina,” ujarnya dalam press briefing, Kamis (17/9/2020).