Bisnis.com, JAKARTA - Jepang sedang bersiap untuk melonggarkan pembatasan jumlah kehadiran untuk acara-acara, termasuk permainan olahraga professional seperti pertandingan bisbol professional dan pertandingan sepak bola.
Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menghilangkan batasan acara yang saat ini tidak boleh lebih dari 5.000 peserta, dan menggantinya dengan aturan kapasitas hingga 50 persen.
Selain itu pemerintah juga mempertimbangkan untuk menambahkan Tokyo ke kampanye pariwisata nasional mulai 1 Oktober dan mempromosikan perjalanan wisata ke Jepang.
“Tokyo telah dikecualikan dari inisiatif penawaran diskon untuk perjalanan setelah melihat lonjakan infeksi virus korona selama musim panas, tetapi saat ini kasus telah menurun,” ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (12/9/2020).
Langkah terbaru pemerintah Jepang untuk melonggarkan pembatasan ini dilakukan ketika gelombang infeksi semakin mereda sehingga diharapkan dapat mendongkrak kembali perekonomian Negeri Matahari tersebut.
Sebelumnya, pada hari Kamis (10/9/2020) Tokyo telah menurunkan kewaspadaan virusnya satu tingkat dari level tertinggi. Pada 15 September, ibu kota Jepang tersebut berencana untuk mengakhiri pembatasan jam operasional untuk bar dan restoran sehingga memungkinkan mereka untuk tetap buka lebih lama.
Baca Juga
Jepang juga bergerak menuju pembukaan bertahap perbatasannya, dengan pemerintah mengumumkan pada hari Jumat bahwa Singapura dan Jepang akan memulai jalur hijau timbal balik untuk bisnis dan perjalanan resmi pada 18 September.