Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pemerintah Inggris Ingin Pertahankan Rencana Garis Batas Brexit

Kabinet Boris Johnson optimistis tidak akan ada kendala dari penerapan kebijakan ini terhadap pasokan keluar masuk logistik.
Herdanang Ahmad Fauzan
Herdanang Ahmad Fauzan - Bisnis.com 04 September 2020  |  18:10 WIB
Pemerintah Inggris Ingin Pertahankan Rencana Garis Batas Brexit
Aksi protes anti-Brexit menggelar unjuk rasa di luar Gedung Parlemen di London, Inggris (30/1 - 2020). Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Inggris berencana melanjutkan rencana mereka untuk memberlakukan Garis Batas Brexit. Pernyataan ini sekaligus menjawab kekhawatiran besar yang muncul dari kalangan pengusaha.

"Sejauh ini kami telah berhasil menjaga alur suplai kebutuhan, dan saya yakin kami akan mempertahankan itu di masa depan. Akan selalu ada kekhawatiran apabila sesuatu yang baru terjadi. Tugas kami adalah bekerja dan memastikan sistem berjalan baik," ujar Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps seperti diwartakan Bloomberg, Jumat (4/9/2020).

Sebelumnya, tekanan datang dari kalangan pengusaha yang menilai penerapan Garis Batas Brexit bakal menghambat pasokan ekspor dan impor sejumlah kebutuhan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, ketika logistik menjadi hal yang penting.

Tak cuma pengusaha, tekanan juga datang dari kubu oposisi.

"Ini adalah contoh paling aktual tentang seberapa inkompeten Partai Konservatif, dan menimbulkan kekhawatiran karena dalam 4 bulan semuanya akan berantakan," kata anggota Kabinet Bayangan Inggris Rachel Reeves.

Selain perkara garis batas, Reeves juga menyorot kinerja negosiasi pemerintah dengan Uni Eropa. Menurutnya, harusnya dalam kondisi pandemi seperti sekarang pemerintah menunda tenggat transisi Brexit yang bakal jatuh pada akhir Desember 2020.

"Pemerintah harusnya bekerja dengan kecepatan penuh dan lebih baik terkait negosiasi yang telah mereka janjikan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

inggris Brexit

Sumber : Bloomberg

Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top