Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan India mengumumkan bahwa impor emas di Negeri Anak Benua pada Agustus 2020 naik dua kali lipat lebih. Total angka emas yang diimpor ditaksir menyentuh 35,5 persen, melambung 139,8% dibandingkan catatan 14,8% pada Agustus 2019 (year-on-year/yoy).
Catatan impor tersebut juga meneruskan kecenderungan lonjakan sejak bulan April. Sempat menyentuh level 0,1 ton pada April, catatan impor India pada Mei, Juni dan Juli masing-masing adalah 1,3 ton, 13,2 ton dan 25,5 ton.
Para pengamat memperkirakan kenaikan akan terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan, dengan masa puncak diprediksi terjadi pada November. Fenomena tersebut dianggap masuk akal mengingat pada November 2020 orang-orang India bakal memperingati Diwali.
Meski demikian, dari sisi pedagang, ada kekhawatiran emas-emas tak akan terserap dengan baik.
"Likuiditas akan sangat ketat di pasaran, dan harga juga akan naik, pembeli memang akan bertambah tapi saya pikir mereka tidak akan membeli lebih banyak. Mungkin lonjakannya tidak akan sesignifikan tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala Inditrade Derivatives & Commodities Harish Galipelli.
Gaplipelli menambahkan, bila ditotal sejak awal tahun impor emas India sebenarnya masih relatif menurun ketimbang tren keseluruhan pada 2019.
Baca Juga
Hitung-hitungan Bloomberg mengamini vonis tersebut. Tercatat impor emas India pada Januari, Februari, Maret dan April menurun tajam secara yoy.
Meski demikian, pedagang tetap khawatir permintaan pasar tak sesuai ekspektasi. Kini mereka berharap ketertarikan masyarakat berinvestasi emas di tengah pandemi bisa mengatrol penjualan.