Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Perketat Protokol Kesehatan, Jalanan Seoul Berubah Sunyi

Korea Selatan mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah gagal mencegah terjadinya serangan kedua Covid-19.
Seorang wanita menjalani tes Covid-19 di sebuah klinik darurat di Seoul, Korea Selatan (26/8/2020)./Antara/Reuters-Kim Hong-Ji
Seorang wanita menjalani tes Covid-19 di sebuah klinik darurat di Seoul, Korea Selatan (26/8/2020)./Antara/Reuters-Kim Hong-Ji

Bisnis.com, SEOUL - Pengetatan protokol kesehatan diberlakukan di Korea Selatan, akibatnya aktivitas manusia seketika berubah.

Lembaga pendidikan swasta ditutup untuk pertama kalinya dan lalu lintas di ibu kota Korea Selatan, Seoul, tampak lebih sepi pada Senin (31/8/2020).

Hari ini merupakan hari pertama penerapan aturan jarak sosial yang lebih ketat yang dirancang untuk menghentikan gelombang kedua wabah virus Corona.

Korea Selatan mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Jumat untuk membatasi pengoperasian restoran, kedai kopi. Hal yang sama terjadi juga pada sekolah-sekolah persiapan masuk perguruan tinggi di wilayah metropolitan Seoul.

Sementara itu gereja, klub malam, dan sebagian besar sekolah umum telah ditutup.

Keputusan itu diambil setelah aturan pembatasan pergerakan yang berlaku sebelumnya gagal mencegah munculnya gelombang kedua infeksi virus Corona di gereja, kantor, panti jompo, dan fasilitas medis.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 238 kasus baru pada Minggu tengah malam. Sebagian besar kasus terjadi di Seoul dan wilayah sekitarnya. Angka itu menunjukkan kasus harian tiga digit yang terjadi 18 hari berturut.

Tampak lebih sedikit mobil dan orang-orang di jalan-jalan Seoul selama jam sibuk pagi hari saat lebih banyak perusahaan mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah.

"Saya mulai bekerja dari rumah hari ini karena perusahaan mengizinkannya untuk pertama kalinya karena jumlah kasus terus melonjak," kata Oh Yun-mi, 36, yang bekerja di sebuah perusahaan manufaktur.

Seorang pekerja kantoran berusia 40 tahun yang hanya memberikan nama belakangnya Cho mengatakan waktu perjalanannya ke kantor terpangkas sekitar sepertiga.

Lembaga pendidikan swasta atau kursus yang diselenggarakan setelah jam sekolah, yang beroperasi seperti biasa pada Maret selama gelombang pertama infeksi virus Corona di Korea Selatan, kini ditutup.

Ada 25.000 sekolah persiapan perguruan tinggi di Seoul dan secara nasional tiga dari empat anak - dari kelas 1 hingga kelas 12 - mengikuti kelas-kelas seperti itu.

Pemerintah telah memangkas jumlah karyawan di kantor publik, sementara banyak perusahaan, termasuk raksasa teknologi Samsung Electronics, LG dan SK Hynix, telah memperluas atau mengaktifkan kembali kebijakan kerja dari rumah.

Makan di tempat di restoran, pub, dan toko roti di area Seoul dilarang setelah pukul 9 malam hingga Minggu, sementara jaringan kedai kopi dibatasi untuk hanya melayani pesanan antar atau dibawa pulang.

Korea Selatan telah melaporkan total infeksi sebanyak 19.947 dan 324 kematian akibat Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper