Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli menyindir usulan penambahan pagu anggaran oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencapai Rp4,7 triliun terkait Pilkada 2020.
Walhasil jika ditotal dengan anggaran yang sudah ada yakni hampir Rp15 triliun maka anggaran untuk Pilkada pada Desember mendatang mencapai Rp19 triliun lebih.
Rizal mengatakan bahwa anggaran tersebut akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh yang kini banyak terkendala ketersediaan infrastruktur penunjang.
"Anggaran Pilkada 2020 sebesar Rp15 triliun. KPU minta tambah Rp4,7 triliun. Total nyaris Rp20 triliun. Manfaatnya nyaris tidak ada karena hanya teruskan tradisi oligarki & KKN. ++resiko corona. Lebih baik Rp20 triliun itu untuk beli 30 juta HP, pasang wifi di 1 juta titik, pulsa gratis untuk anak tidak mampu. Ya?" Cuitnya melalui akun Twitter @RamliRizal, Kamis (13/8/2020).
Anggaran Pilkada 2020 15 Triliun. KPU Minta Tambah Rp 4,7 T. Total nyaris 20 T. Manfaatnya nyaris tidak ada krn hanya teruskan tradisi oligarki & KKN. ++resiko corona. Lebih baik 20T itu utk beli 3O Juta HP, pasang wifi di 1 juta titik, pulsa gratis untuk anak tidak mampu. Ya?
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) August 13, 2020
Cuitan tersebut pun seakan menyindir keputusan sejumlah partai politik mengusung calon kepala daerah yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pejabat publik.
Terakhir, Rizal mempertanyakan alasan keputusan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang terang-terangan mengaku mendukung calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang notabene adalah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).