Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyedia Pembayaran Online Global Raup Untung di Tengah Pandemi

Pandemi virus corona membuat kebutuhan transaksi pembayaran online semakin meningkat.
PayPal/Istimewa
PayPal/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Jutaan pemilik bisnis melakukan perubahan dengan menjual secara online seiring dengan tuntutan belanja dari rumah karena pandemi virus corona.

Kimari Santiago di AS misalnya, telah mencoba menjajaki penjualan online untuk produk garam lautnya selama bertahun-tahun. Pandemi virus corona mendorong perubahan itu lebih cepat.

"Kami harus memfokuskan semua bisnis kami saat ini langsung ke konsumen dan mencari cara untuk mengarahkan sebanyak mungkin penjualan dan lalu lintas ke situs web kami," katanya dilansir Bloomberg, Selasa (4/8/2020).

Ketika jutaan pemilik bisnis seperti Santiago melakukan hal yang sama, perusahaan pembayaran yang memproses transaksi online mengalami peningkatan.

PayPal Holdings Inc. membukukan lonjakan sebanyak 30 persen jumlah pelanggan baru yang aktif menggunakan layanan ini empat kali atau lebih dalam 10 hari.

"Bukan hiperbola bahwa kami telah melihat akselerasi tiga hingga lima tahun," kata Chief Executive Officer PayPal Dan Schulman.

Saham PayPal telah naik lebih dari 80 persen tahun ini, salah satu yang berkinerja terbaik dalam daftar 71 perusahaan S&P 500 Information Technology Index. Saham Shopify Inc. dan Square Inc. masing-masing naik 170 persen dan 113 persen.

Di Global Payments Inc., pendapatan dari pemrosesan pembayaran online melonjak hingga 25 persen karena semakin banyak peritel mulai membuka penjualan online.

"Itu selalu menjadi rencana kami, tetapi dalam dua tahun ke depan. [Pandemi] ini benar-benar membawa pertumbuhan bisnis beberapa tahun ke depan," kata Chief Executive Officer Jeff Sloan dalam sebuah wawancara.

Sementara itu, Visa Inc. telah melihat pengeluaran online tidak termasuk peningkatan perjalanan sebesar 25 persen dari tahun sebelumnya setiap minggu sejak pertengahan April, dua kali lipat pertumbuhan yang dihasilkan sebelum pandemi.

Sedangkan pengeluaran di dalam toko, turun 50 persen pada awal April. Pengeluaran di toko meningkat dalam beberapa bulan terakhir ketika kota-kota di seluruh dunia mulai dibuka kembali, tetapi masih mencatat penurunan satu digit pada akhir Juni 2020.

Bagi bank dan perusahaan pembayaran, pergeseran ke belanja online adalah kesempatan untuk membantu mengatasi penurunan pengeluaran keseluruhan untuk kartu kredit dan debit.

Namun pedagang harus membayar biaya yang lebih tinggi untuk transaksi ini. Hal itu karena jaringan online rawan penipuan sehingga dibutuhkan biaya untuk mengamankan saluran jual-beli itu.

Meski biayanya lebih tinggi, pedagang tetap berbondong-bondong mendaftarkan akun pada layanan pembayaran online selama kuartal kedua tahun ini.

PayPal menambah 1,7 juta pedagang atau sekitar tiga kali lipat dari jumlah biasanya. Shopify mengatakan toko baru yang dibuat pada platformnya melonjak 71 persen pada kuartal kedua dari tiga bulan sebelumnya.

Sementara beberapa bank merespons dengan mengubah sepenuhnya keuntungan penggunaan kartu kredit. American Express Co. menawarkan benefit streaming dan kredit nirkabel pada kartu Platinum-nya yang populer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper