Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengungkapkan ekonomi Negeri Kanguru menghadapi pukulan besar setelah Victoria memperpanjang lockdown di seluruh negara bagian dan menempatkan Melbourne di bawah jam malam.
Lockdown yang lebih ketat dapat memperburuk resesi pertama Australia dalam hampir 30 tahun. Victoria menyumbang sekitar seperempat dari produk domestik bruto.
Kementerian Keuangan Australia sebelumnya memperkirakan enam minggu lockdown di Melbourne akan menelan biaya ekonomi hingga A$3,3 miliar atau US$2,4 miliar pada kuartal ketiga.
Frydenberg mengatakan kementerian masih bekerja keras untuk menekan dampak lockdown tersebut.
Dia mengaku ekonomi banyak bergantung pada pengumuman lebih lanjut terkait dengan izin operasional industri dan bisnis pada lockdown lanjutan.
"Ini adalah tendangan besar dalam keberanian untuk bisnis Victoria," katanya kepada Sky News, Senin (3/8/2020).
Baca Juga
Pemerintah Victoria pada hari Minggu menyatakan kondisi pandemi tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda tiga minggu setelah 5 juta penduduk Melbourne diperintahkan untuk tinggal di rumah kecuali untuk pekerjaan, perawatan medis, dan kegiatan penting lainnya.
Kini, lockdown akan diperluas dan akan mencakup semua negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria.
Penduduk kota akan dikenakan jam malam antara pukul 20.00 hingga 05.00 pagi waktu setempat. Pembatasan baru akan berlaku selama enam minggu.
Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews mengumumkan langkah-langkah baru ketika negara melaporkan 671 kasus baru dan tujuh kematian lainnya.
Lebih dari 380 orang dirawat di rumah sakit, dan 38 di antaranya berada dalam perawatan intensif. "Kita harus mengatasi ini dengan keras," kata Andrews.
Sekolah-sekolah di seluruh negara bagian akan ditutup mulai hari Rabu (8/3/2020) dan pembelajaran jarak jauh kembali dilakukan.