Bisnis.com, SYDNEY - Penyebaran Covid-19 membuat Victoria harus melakukan isolasi atau penguncian.
Namun, masa isolasi yang berlaku saat ini di negara bagian terpadat kedua di Australia itu dinilai belum cukup lama.
Victoria membutuhkan waktu lebih lama dari masa penguncian enam pekan, yang saat ini sedang diberlakukan, untuk membendung penyebaran virus Corona, kata otoritas, Senin (27/7/2020).
Perkiraan itu muncul pada saat Australia bergelut menahan gelombang kedua penularan virus penyebab penyakit Covid-19 itu.
Australia, salah satu negara yang paling ringan terdampak pandemi Corona pada tahap awal. Dengan jumlah kasus sedikit di atas 14.400 serta 155 kematian, saat itu Australia menerapkan karantina wilayah secara ketat.
Australia mulai melonggarkan penguncian secara bertahap pada Mei.
Baca Juga
Namun, pertambahan kasus di Victoria dalam beberapa pekan terakhir memaksa otoritas negara bagian itu memberlakukan kembali penguncian selama enam pekan di Ibu Kota Melbourne mulai awal Juli.
Otoritas kota berpenduduk lima juta jiwa itu juga mewajibkan semua warga mengenakan masker. Kalau tidak memakai masker, mereka akan didenda masing-masing 200 dolar Australia atau sekitar Rp2 juta.
Victoria pada Minggu (26/7/2020) mengalami hari terburuk dalam jumlah kematian sejak pandemi mulai muncul. Dilaporkan 10 orang meninggal, sebagian besar di tempat-tempat perawatan lansia.
Negara bagian tersebut juga melaporkan 459 kasus baru, jumlah tertinggi kedua dalam kenaikan kasus harian.
Sementara negara bagian tersebut bergerak menuju pekan ketiga penguncian, Wakil Kepala Badan Medis Nick Coatsworth mengatakan Victoria kemungkinan membutuhkan waktu lebih dari enam minggu untuk melandaikan kurva virus Corona karena virus itu sekarang "melekat" pada komunitas.
Negara bagian tetangga Victoria, New South Wales, juga bergulat dengan beberapa klaster virus yang muncul di sebuah hotel, satu restoran Thailand dan satu tempat hiburan. Namun, sebagian besar kasus terkait dengan sumber-sumber yang tidak diketahui.
Pihak berwenang telah mendesak masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting dan untuk tidak berkerumun.
Warga juga diminta mengenakan masker di dalam ruangan jika tidak memungkinkan bagi mereka untuk menjaga jarak fisik.