Bisnis.com, JAKARTA – Australia akan memperpanjang skema jaminan pinjaman virus corona untuk usaha kecil dan meningkatkan batas kredit hingga Aus$1 juta (Rp10,39 miliar) dari semula Aus$250.000 (Rp2,59 miliar), kata Menteri Keuangan Josh Frydenberg pada Senin (20/7/2020).
Skema yang diperluas, yang akan dimulai pada Oktober tahun ini dan berjalan hingga Juni 2021, juga memungkinkan bisnis dengan omzet di bawah Aus$50 juta (Rp519,75 miliar) per tahun untuk mengajukan pinjaman untuk mendanai rencana investasi mereka.
Kebijakan yang berlaku saat ini hanya memungkinkan bisnis menggunakan pinjaman untuk keperluan modal kerja.
"Fase berikutnya dari skema jaminan perusahaan kecil dan menengah virus corona akan membantu bisnis keluar dari hibernasi [mati sementara], berhasil beradaptasi dengan ekonomi baru yang aman Covid-19. dan berinvestasi untuk masa depan," kata Frydenberg
Pemerintah akan terus menjamin 50 persen dari pinjaman dan periode pembayaran telah meningkat menjadi 5 tahun dari semula 3 tahun.
Berdasarkan rencana tersebut, bank juga memiliki keleluasaan untuk menawarkan masa tak perlu membayar cicilan atau pelunasan.
Baca Juga
Pandemi corona mendatangkan malapetaka pada ekonomi seluruh dunia termasuk Australia dan pemerintah menjanjikan lebih dari Aus$160 miliar (Rp1,66 kuadriliun) atau 8 persen dari produk domestik bruto (PDB), dalam stimulus fiskal untuk menopang perekonomian.
Australia menjadi salah satu negara paling sukses dalam membatasi penyebaran virus corona, tetapi wabah di negara bagian Victoria meredupkan harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Menurut perkiraan pemerintah, lebih dari 15.600 bisnis telah mengajukan pinjaman senilai Aus$1,5 miliar Rp15,59 triliun) pada fase pertama dari rencana, yang akan berakhir pada 30 September 2020.