Bisnis.com, JAKARTA - Linkin Park mengeluarkan surat pemberitahuan bagi Donald Trump untuk menghapus video yang berlatar salah satu lagu milik kelompok band tersebut, setelah Presiden AS me-retweet video tersebut.
Video yang diposting oleh penasihat media sosial Presiden AS tersebut akhirnya dihapus.
Dalam cuitan di Twitter, kelompok band asal Negeri Paman Sam tersebut mengungkapkan Linkin Park tidak mengizinkan Trump, atau memberi wewenang kepada organisasinya untuk menggunakan musik mereka.
Adele, REM dan Pharrell Williams sebelumnya telah mempermasalahkan Trump yang menggunakan musik mereka.
Dikutip dari BBC, basis data Lumen menunjukkan Machine Shop Entertainment, perusahaan manajemen Linkin Park, secara resmi meminta penghapusan video di bawah Digital Millennium Copyright Act (DMCA) di AS.
Langkah seniman yang ingin menjaga jarak dari kampanye politik bukanlah hal baru.
Baca Juga
Empat tahun lalu Adele mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Trump tidak mendapatkan izin untuk mengunakan karyanya setelah lagu 'Rolling in The Deep' digunakan sebagai musik pemanasan kampanyenya di AS.
Menurut Adele, Donald Trump tidak bisa mengunakan laginya karena dia bukan bagian dari Komunitas Komposer, Penulis dan Penerbit AS.
Foo Fighters, band asal AS, juga pernah mengecam politikus Republik John McCain yang mengunakan lagu My Hero dalam kampanye presiden 2008.
Dalam aturan yang berlaku, penyelenggara kampanye politik perlu menghubungi perusahaan rekaman atau artis yang bersangkutan untuk mendapatkan lisensi lagu yang digunakan.