Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Forum Pengarahan Vokasi Kemendikbud Bakal Diisi 39 Anggota

Forum Pengarahan Vokasi (Rumah Vokasi) dibentuk untuk mendorong program “Pernikahan Massal” antara dunia vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
Siswa Polman Astra. Politeknik Manufaktur Astra adalah institusi pendidikan tinggi vokasi yang berada di bawah naungan Yayasan Astra Bina Ilmu, satu dari 9 Yayasan yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk. /foto polman.astra.ac.id
Siswa Polman Astra. Politeknik Manufaktur Astra adalah institusi pendidikan tinggi vokasi yang berada di bawah naungan Yayasan Astra Bina Ilmu, satu dari 9 Yayasan yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk. /foto polman.astra.ac.id

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI) meluncurkan Forum Pengarahan Vokasi (Rumah Vokasi) untuk mendorong program “Pernikahan Massal” antara dunia vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI Wikan Sakarinto mengatakan dengan adanya program ini maka diharapkan bisa mengarah ke penyediaan beasiswa bagi siswa dan mahasiswa ketika industri merasa program ini bermanfaat dan menguntungkan.

“Selain itu harapannya bisa berujung pada pengadaan sertifikasi, sarana prasarana dan riset terapan kolaboratif yang menghasilkan produk yang bisa menurunkan ketergantungan pada impor,” kata Wikan, Rabu (15/7/2020).

Wikan menjelaskan, Rumah Vokasi akan menjalankan tugas antara lain memberikan masukan dalam perumusan kebijakan meliputi kurikulum untuk dikembangkan, ditingkatkan sesuai kebutuhan industri.

Selain itu, ada juga penyesuaian terkait penilaian, akreditasi, model pembelajaran, praktek kerja lapangan, pengembangan SDM, sampai pendidikan ke guru dosen untuk menghasilkan individu yang sesuai kebutuhan industri.

“Sebagai salah satu inisiasi Forum Pengarahan Vokasi, Kemendikbud sudah melakukan MoU dengan Apindo, Kadin dan Himpunan Kawasan Industri Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Rumah vokasi beranggotakan perwakilan asosiasi industri dalam empat bidang prioritas beranggotakan 39 orang.

"Mereka semua harus memiliki 3 aspek, yaitu menduduki level penentu kebijakan di perusahaan, memiliki kompetensi dan pengalaman praktis, dan memiliki perhatian untuk mengembangkan dunia pendidikan dan ikut mendidik siswa vokasi," jelas Wikan.

Pada Senin (14/7/2020) Kemendikbud sudah mendapatkan komitmen dari 39 orang ini untuk menyukseskan program vokasi ini .

Mendikbud Nadiem Makarim menambahkan bahwa lewat program Rumah Vokasi ini, Kemendikbud ingin melihat bagaimana industri bisa mengambil manfaat dari pendidikan vokasi di Indonesia.

Competitive advantage nomor satu adalah sumber daya manusia [SDM], kualitas SDM menentukan keberhasilan perusahaan. Ini jadi masalah utama sekarang. Kami menyadari bahwa unit pendidikan vokasi bukan hanya membutuhkan industri untuk menjadi arena pelatihan yang efektif untuk menyiapkan talenta muda untuk siap masuk ke dunia kerja,” terang Nadiem.

Saat ini, Nadiem melanjutkan kualitas pendidikan vokasi itu masih belum di suatu level di mana industri bisa semangat mengambil anak-anak dan menyerap tenaga kerja dari sekolah vokasi ini.

“Harapannya forum ini bisa menjadi jembatan antara industri dan Kemendikbud, Dirjen Vokasi, dan unit pendidikan vokasi. Forum ini dinamis dan akan terus berkembang dengan begitu banyaknya variasi ilmu di bidang industri, dan untukmemberikan saran konkret bagi Kemendikbud untuk menyediakan pendidikan yang baik,” jelas Nadiem.

Untuk mengukur keberhasilan program ini, kata Nadiem, nanti dapat dilihat melalui tingkat serapan tenaga kerja oleh industri dan apakah siswa dapat posisi yang baik di perusahaan itu.

“Kalau industri tidak melihat partisipasi pendidikan sebagai investasi, program kita tidak akan berhasil. Partisipasi ini harapannya bisa terbentuk secara organik, industri diminta bisa melakukan intervensi kurikulum, membentuk program magang jangka panjang, sehingga industri bisa mengevaluasi kualitas talenta yang cocok untuk masuk ke instansinya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper