Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantor Presiden Bulgaria Rumen Radev Digeledah Kepolisian

Radev belakangan kerap mendesak agar ada investigasi terhadap Ahmed Dogan, yang terindikasi terlibat konspirasi dengan intelijen Bulgaria.
Persiden Bulgaria Rumen Radev. Penyidik dari kalangan kejaksaan dan kepolisian Bulgaria menggeledah kantor Presiden Rumen Radev pada Jumat (9/7/2020) waktu setempat./Bloomberg-Simon Dawson
Persiden Bulgaria Rumen Radev. Penyidik dari kalangan kejaksaan dan kepolisian Bulgaria menggeledah kantor Presiden Rumen Radev pada Jumat (9/7/2020) waktu setempat./Bloomberg-Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik dari kalangan kejaksaan dan kepolisian Bulgaria menggeledah kantor Presiden Rumen Radev pada Jumat (9/7/2020) waktu setempat. Kabar tersebut dibenarkan oleh salah seorang petugas di kantor Radev lewat kiriman surel singkat kepada wartawan setempat.

Menurut laporan Bloomberg, penggeledahan ini terkait pencarian barang bukti terhadap dua kasus yang diduga melibatkan Radev. Hanya saja, pihak kepolisian hingga kini belum memberikan keterangan resmi mengenai detail perkara yang dimaksud.

Radev, yang terpilih sebagai presiden pada 2016 lewat bantuan Partai Sosialis, telah berulang kali mengkritik Kepala Kejaksaan Bulgaria Ivan Geshev atas dugaan penyidikan dan rekayasa kasus terhadap sejumlah pejabat tinggi. 

Kritik Radev itu mencapai puncak setelah sekretarisnya di bidang hukum sempat terindikasi dikriminalisasi atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan jual-beli, yang sampai sekarang masih belum terbukti kebenarannya.

Para aktivis di Bulgaria, menuding tindakan Geshev merupakan upaya pengalihan isu terkait skandal yang menyeret petinggi Dewan Pergerakan Hak Kebebasan (DPS) sekaligus salah seorang politikus kondang Bulgaria, Ahmed Dogan. 

Dogan, yang punya hubungan dekat dengan kejaksaan termasuk Dogan, diduga melakukan konspirasi setelah beredar video rekaman yang menunjukkan bahwa ia dilindungi oleh para petugas dari departemen intelijen Bulgaria (NSO).

Padahal, bila mengacu Undang-Undang di Bulgaria, Dogan tak punya hak dilindungi lantaran ia tak memegang jabatan penting apapun di pemerintahan. UU Bulgaria secara tersurat hanya membolehkan NSO melindungi Perdana Menteri, Menteri dan Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper