Bisnis.com, JAKARTA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau GT PPC-19 pada Jumat (10/7/2020) telah memeriksa 23.609 spesimen.
Dengan demikian total yang sudah diperiksa secara kumulatif menjadi 1.015.678 spesimen alias menembus angka sejuta.
Dari jumlah spesimen yang diperiksa, hasil tambahan kasus positif mencapa 1.611 orang sehingga total menjadi 72.347 orang.
Sebaran kasus di DKI Jakarta tercatar ada 260 kasus baru dan 180 kasus sembuh, Jawa Timur 246 kasus baru, 234 kasus sembuh, Sulawesi Utara 134 baru, 5 kasus sembuh.
Di Sulawesi Selatan tercatat 132 kasus baru, 30 kasus sembuh, Sumatra Utara 112 kasus baru, 12 kasus sembuh, Jawa Barat 105 kasus baru, 28 kasus sembuh, dan Jawa Tengah 100 kasus baru, 138 kasus sembuh.
Dari total spesimen tersebut, Gugus Tugas masih mengawasi 38.705 orang dalam pengawasan (ODP) dan 13.882 pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca Juga
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memaparkan, tingkat hunian rumah sakit yang disediakan untuk perawatan Covid-19 baru 53 persen.
“Kapasitas kita masih cukup. Tambahan kasus dari berbagai provinsi didominasi oleh kasus yang didapat dari tracing agresif kontak langsung dengan pasien yang kita rawat dan pemeriksaan secara masif memakai PCR [polymerase chain reacton] dan TCM [tes cepat molekuler],” jelas Yuri.
Menanggapi kekhawatiran penularan Covid-19 melalui udara, Yuri mengimbau masyarakat agar memastikan sirkulasi udara di ruangan, baik di rumah, kendaraan, maupun tempat kerja bisa berjalan dengan baik.
“Kasus ini disebarkan oleh microdroplet yang kemudian bisa bertahan di ruangan manakala ruangan tersebut sirkulasi udaranya tidak berjalan dengan baik, sehingga partikel droplet melayang-layang cukup lama di udara,” ujar Yuri.
Jadi, lanjut Yuri, siapa pun yang berada di ruangan tersebut, apabila tidak menggunakan masker atau menggunakan tapi dengan cara yang tidak tepat, akan berpotensi tertular.
“Upayakan ini kita lakukan dengan baik, paksakan udara bergerak. Apakah dengan kipas angin, atau penghisap angin supaya udara bergerak. Kalau memungkinkan, jendela dibuka di pagi hari agar udara di ruang kerja tidak bertahan berhari-hari,” tegas Yuri.