Bisnis.com, JAKARTA — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan adanya penurunan kapasitas pemeriksaan spesimen pada hari ini, Senin (6/7/2020) sebanyak 12.756 spesimen.
Angka itu tecatat menurun jika dibandingkan dengan kapasitas pemeriksaan per hari pada Minggu (5/7/2020) kemarin sebesar 21.054.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan penurunan pemeriksaan spesimen itu disebabkan sejumlah laboratorium di luar jejaring Kementerian Kesehatan (Kemenkes) libur setiap Minggu.
“Seperti biasanya setiap hari Senin akan menurun secara drastis karena beberapa laboratorium kita di hari Minggu tidak melaksanakan operasional pemeriksaan sehingga hanya terbatas pemeriksaan yang dilaksanakan pada laboratorium jejaring Kemenkes,” kata Yuri di BNPB, Jakarta, pada Senin (6/7/2020).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 54 laboratorium yang belum melaporkan hasil pemeriksaan PCR yang terdapat di Kota Banda Aceh, Denpasar, Pangkal Pinang, Tangerang, Cilegon, Yogyakarta, Jakarta, Gorontalo, Jambi, Bogor, Bekasi, Cirebon, Depok, Subang, Semarang, Kudus, Malang, Probolinggo, Jombang, Kediri, Bondowoso, Jember, Bangkalan, Berau, Tarakan, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Jayapura, Mimika, Teluk Bintuni, Sorong, Manokwari, Maros, Manado dan Padang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pelacakan virus corona dilakukan lebih masif lagi, sehingga menaikkan target uji spesimen menjadi 20.000 per hari.
Baca Juga
“Untuk pengujian spesimen, saya kira, saya ucapkan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000, ini sudah terlampaui dan saya harapkan target berikutnya 20.000 per hari. Ini harus sudah mulai kita rancang menuju ke sana,” katanya membuka rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19, Kamis (4/6/2020).
Selain itu, Presiden juga meminta pelacakan agresif dilakukan dengan menggunakan bantuan sistem teknologi. Hal ini telah dilakukan oleh negara-negara lain.
“Misalnya Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary, kemudian Korea Selatan mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik,” katanya.