Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendukung pengembangan inovasi dan produk dalam negeri, khususnya untuk penemuan alat kesehatan (alkes) penanganan Covid-19.
Hampir semua negara di dunia terutama yang terkena pandemi memerlukan banyak alat kesehatan (alkes), seperti ventilator, alat rapid test, dan lain sebagainya. Hal itu menjadikan peluang untuk menghasilkan produk yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19. Bagaimana dengan Indonesia?.
Indonesia telah melakukan pengembangan untuk pembuatan alkes dalam negeri. Salah satunya yaitu penemuan alat rapid test RI-GHA Covid-19 atau Rapid Diagnostic Test IgG/IgM.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan RI-GHA Covid-19 merupakan alat rapid test yang dikembangkan bersama oleh Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, Universitas Mataram, dan PT Hepatika Mataram.
Alat rapid test tersebut sudah telah teruji sensitivitas sebesar 98 persen dan spesifitasnya 96 persen melalui uji laboratorium terhadap orang Indonesia.
Alat uji itu tergolong fleksibel karena mampu mendeteksi OTG, ODP, PDP, dan Pasca Infeksi dengan menggunakan sampel serum, plasma, atau whole blood. Hasilnya pun bisa diketahui secara cepat dalam waktu 15 menit tanpa membutuhkan alat tambahan maupun tenaga terlatih.
Baca Juga
"Alat ini adalah buatan anak negeri sendiri. Dengan harga yang sangat murah yaitu Rp75.000, kita harapkan alat ini bisa dipergunakan secara massal sehingga bisa mengatasi masalah Covid-19 secepatnya," seperti dikutip dalam siaran pers Jumat (10/7/2020).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sangat mengapresiasi hasil temuan anak negeri berupa alat rapid test tersebut. Alat itu digadang mampu menjadi solusi atas pemenuhan kebutuhan alkes yang sudah sangat mendesak di Indonesia.
"Kita dorong agar produk dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri kita tanpa harus tergantung produk dari luar.Perlu ada revolusi mental untuk kita bangga dengan produk dalam negeri kita sendiri," ujarnya
Penggunaan produk dalam negeri seperti alat rapid test RI-GHA Covid-19, ungkap Muhadjir, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Regulasi yang berkaitan dengan belanja pemerintah lebih disederhanakan sesuai dengan kebutuhan di masa yang membutuhkan sangat luar biasa ini.
Selain itu, belanja pemerintah juga harus mengutamakan produk-produk yang ada di dalam negeri karena belanja pemerintah di dalam negeri akan memacu pertumbuhan ekonomi.