Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (8/7/2020). Ada beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut, salah satunya ialah mengenai kebijakan untuk pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan bahwa pada pertemuan tersebut, pemerintah mengaku optimistis mampu melewati krisis akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, pemerintah telah memberikan sejumlah stimulus ekonomi kepada masyarakat yang terdampak.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah dan Bank Indonesia telah sepakat untuk memberikan bunga khusus kepada sektor kesehatan dan sosial serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Beliau telah berupaya untuk memberikan stimulus jalan keluar terhadap berbagai situasi ekonomi yang ada, misalnya bunga untuk kesehatan dan sosial itu 0 persen, itu kesepakatan dengan Bank Indonesia dan untuk UMKM 3,3 persen. Saya kira ini upaya-upaya luar biasa yang diambil pemerintah," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam konferensi pers seusai bertemu Presiden Jokowi.
Dia menambahkan bahwa Presiden Jokowi juga memastikan adanya bantuan subsidi kepada para pesantren dengan total anggaran Rp2,6 triliun.
Dia berharap bantuan tersebut bisa mendorong pesantren atau lembaga pendidikan keagamaan tetap berjalan dengan baik di tengah pandemi.
Baca Juga
Selain itu, pemerintah juga memberi bantuan subsidi berupa listrik gratis yang diberikan kepada 20 juta pelanggan listrik 450 Watt dan diskon 50 persen bagi pengguna 900 Watt selama enam bulan.
Pada kesempatan tersebut, Bamsoet menyatakan bahwa Presiden Jokowi menyatakan kesediannya untuk hadir dalam sidang tahunan MPR yang akan diselenggarakan pada 14 Agustus.
"Alhamdulillah, Pak Presiden menyatakan akan hadir secara fisik dalam sidang tahunan yang kami selenggarakan, karena bagaimana pun juga apa yang disampaikan presiden kita harus beradaptasi," kata Bamsoet dalam konferensi pers seusai bertemu Presiden Jokowi, Rabu (8/7/2020).