Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Selidiki Dugaan Aliran Dana Korupsi yang Dinikmati Pihak PTDI

KPK terus menggali keterangan dari para saksi terkait aliran dana korupsi pemasaran dan penjualan di PT Dirgantara Indonesia.
Selembar kain hitam yang menutupi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersibak saat berlangsungnya aksi dukungan untuk komisi tersebut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019)./ANTARA FOTO-Indrianto Eko Suwarso
Selembar kain hitam yang menutupi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersibak saat berlangsungnya aksi dukungan untuk komisi tersebut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019)./ANTARA FOTO-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami aliran uang hasil korupsi pemasaran dan penjualan di PT Dirgantara Indonesia tahun 2007-2017.

Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan lembaga antirasuah mengonfirmasi terkait adanya bukti pengeluaran dari pihak mitra penjualan ke personal PT DI.

Hal tersebut digali dari saksi Cahyo Mulyono (Direktur Utama PT Angkasa Mitra 2005-2011 atau Staff Supporting Technique PT Bumiloka Tegar Perkasa), Nanang Hamdani Baswani (Direktur PT Abadi Sentosa Perkasa, PT Angkasa Mitra Karya, dan Direktur Utama PT Bumiloka Tegar Perkasa), dan Devi Arradhani Yanty (karyawan swasta).

“Penyidik mengonfirmasi kepada para saksi tersebut terkait dugaan adanya bukti pengeluaran dari pihak mitra penjualan ke personal PT DI dan pengetahuan soal dugaan sejumlah uang yg dinikmati oleh pihak-pihak di PT DI,” kata Ali, Rabu (2/7/2020) malam.

KPK Sendiri tengah mendalami aliran dana dalam kasus korupsi terkait penjualan dan pemasaran pesawat PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kepada Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh.

KPK sempat menyebut Budiman diduga turut bersama-sama sejumlah mantan petinggi PT Dirgantara Indonesia menerima aliran uang senilai Rp96 miliar. Uang tersebut diterima dari 6 perusahaan yang menjadi agen penjualan dan pemasaran PT Dirgantara Indonesia.

Diketahui, Budiman Saleh sempat menjabat sebagai Direktur Niaga dan Restrukturisasi di PT Dirgantara Indonesia sebelum akhirnya menjabat sebagai Dirut PT PAL Indonesia.

"Terkait aliran uang sejauh ini penyidik masih terus memeriksa saksi-saksi," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (2/7/2020).

Pada kesempatan sebelumnya, KPK menyatakan bahwa setelah keenam perusahaan mitra/agen penjualan dan pemasaran menerima pembayaran dari PT Dirgantara Indonesia (Persero), terdapat permintaan sejumlah uang baik melalui transfer maupun tunai sekitar Rp96 miliar.

Uang itu kemudian diterima oleh pejabat di PT Dirgantara Indonesia (persero) di antaranya tersangka Budi Santoso, Irzal Rinaldi Zailani, Arie Wibowo, dan Budiman Saleh.

Terkait aliran dana dalam kasus ini, KPK juga sempat menggali keterangan dari petinggi perusahaan yang merupakan salah satu mitra penjualan dan pemasaran PT DI yakni Direktur Utama PT Abadi Sentosa Perkasa Didi Laksamana.

Didi diduga mengetahui mengenai penggunaan dan aliran dana mitra PT DI. Hal ini lantaran Didi ditugaskan mantan Asisten Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia bidang Bisnis Pemerintah Irzal Rizaldi Zailani yang juga telah menyandang status tersangka kasus ini untuk menyiapkan perusahaan yang akan dijadikan mitra atau agen penjualan dan pemasaran pesawat PT DI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper