Bisnis.com, WASHINGTON - Para pengunjuk rasa yang menyasar patung berbau rasial membuat pemerintah Amerika Serikat menurunkan pasukan Garda Nasional.
Ratusan pasukan Garda Nasional Washington DC yang tidak bersenjata diaktifkan dan bersiaga untuk membantu petugas penegak hukum melindungi beberapa monumen bersejarah, kata para pejabat AS pada Rabu (24/6/2020) waktu setempat.
Penjagaan dilakukan setelah pengunjuk rasa mencoba merobohkan patung mantan Presiden Andrew Jackson di sebuah taman dekat Gedung Putih.
Presiden Donald Trump pada Selasa (23/6) berjanji untuk mengambil tindakan tegas pada siapa pun yang menghancurkan atau merusak monumen bersejarah Amerika Serikat.
Trump mengancam akan menggunakan kekerasan pada beberapa pengunjuk rasa, karena aktivisme politik melawan ketidakadilan rasial terus terjadi di AS dan mengancam peluangnya dalam Pemilu mendatang.
Seruan untuk menghilangkan monumen-monumen ini muncul setelah protes besar-besaran Black Lives Matter awal bulan ini. Aksi tersebut dipicu oleh kematian warga Afro-Amerika, George Floyd, pada 25 Mei, yang terbunuh saat diamankan polisi kulit putih.
Baca Juga
Banyak patung-patung di AS yang memberi penghormatan kepada Konfederasidari era Perang Saudara di negara itu.
Patung-patung yang dipandang sebagai penghormatan kepada mereka yang mengabadikan perbudakan menjadi sasaran demonstrasi massa dalam beberapa pekan terakhir.
Lembaga penegak hukum Amerika Serikat, United States Marshals, telah diberitahu bahwa mereka harus bersiap membantu melindungi monumen nasional.
Demikian dilaporkan Washington Post. mengutip email dari Asisten Direktur Marshals Andrew Smith.
Sekitar 400 anggota Garda Nasional Washington DC telah diaktifkan atas permintaan dari kementerian dalam negeri, kata pernyataan Garda Nasional.
"Mereka akan mendukung polisi di monumen-monumen utama untuk mencegah perusakan atau kehancuran," kata pernyataan itu.
Dikatakan tidak ada pasukan yang dipindahkan ke jalan-jalan, tetapi mereka bersiaga di National Guard Armory.
Pada Rabu sore, Gubernur Wisconsin Tony Evers, seorang Demokrat, mengaktifkan Garda Nasional Wisconsin untuk melindungi properti negara di Madison, ibu kota negara bagian itu setelah para pemrotes menggulingkan dua patung, salah satunya seorang kolonel Perang Sipil yang berjuang untuk persatuan.
Senin malam, para pemrotes mencoba menjatuhkan patung Andrew Jackson yang menghadap Gedung Putih.
Awal bulan ini, sekitar 1.200 pasukan Garda Nasional dan 3.900 dari negara-negara bagian lain dikirim ke ibu kota untuk mendukung penegakan hukum selama demonstrasi.