Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES AS 2020: Trump Klaim Didukung Kelompok Mayoritas Diam  

Akan tetapi, ujarnya, kelompok mayoritas itu tidak bersuara atau diam meski mendukungnya.
Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan dengan para eksekutif bank di Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Trump mengatakan akan membuat pernyataan padda Rabu (11/3/2020) malam tentang bagaimana dia akan meredam wabah virus corona. / Bloombergnn
Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan dengan para eksekutif bank di Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Trump mengatakan akan membuat pernyataan padda Rabu (11/3/2020) malam tentang bagaimana dia akan meredam wabah virus corona. / Bloombergnn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali meradang setelah negaranya diwarnai aksi protes sejak terbunuhnya seorang warga kulit hitan Geroge Floyd oleh polisi pada 25 Mei 2020.

Terpukul akibat maraknya aksi protes oleh kelompok anti-fasis (Antifa) dan kelompok militan kiri jauh lainnya yang mengusai kota, Trump mengklaim bahwa dirinya masih didukung oleh kelompok mayoritas.

Akan tetapi, ujarnya, kelompok mayoritas itu tidak bersuara atau diam meski mendukungnya.

“Mayoritas diam kini jauh lebih kuat dari yang pernah ada,” ujarnya dalam sebuah cuitan di akun Twitter miliknya seperti dikutip, Senin (15/6/2020).

Cuitan itu merujuk pada dukungan masyarakat AS kepada dirinya meski tidak terlihat turun ke jalan-jalan.

Presiden trump sebelumnya memberikan pernyataan bahwa mereka yang terkait dengan gerakan Antifa sebagai "teroris domestik".

Pernyataan itu dikeluarkan Trump karena tidak ingin disalahkan atas rusuhnya demonstrasi atas kematian George Flyoid yang mengguncang Amerika Serikat.

Dikutip dari Aljazeera, Antifa merupakan kependekan dari anti-fasis, bukan kelompok konkret, melainkan gerakan teselubung yang kepemimpinannya tersembunyi.

Gerakan anti-fasis merupakan gerakan yang cenderung dikelompokkan di pinggiran kiri spektrum politik AS. Para anggotanya banyak menggambarkan diri mereka sebagai sosialis, anarkis, komunis atau anti-kapitalis.

Antifa merupakan gerakan tanpa pemimpin yang dikenal, tanpa markas besar, dan tidak ada ideologi yang jelas selain oposisi terhadap apa pun yang dilihat penganutnya sebagai gerakan sayap kanan atau fasis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper