Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Berencana Gelar Kampanye, Pakar Ingatkan Dampak Covid-19

Trump berencana melakukan kampanye dalam waktu dekat walau para ahli kesehatan mengingatkan bahaya paparan virus Corona.
Presiden AS Donald Trump saat berkunjung ke pabrik Rawsonville Ford Motor Company di Ypsilanti, Michigan, AS (21/5/2020)/Antara
Presiden AS Donald Trump saat berkunjung ke pabrik Rawsonville Ford Motor Company di Ypsilanti, Michigan, AS (21/5/2020)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump akan memulai kampanye secara pribadi dalam dua minggu ke depan. Kampanye akan dilakukan meskipun pandemi virus Corona terus berlanjut di AS.

Sementara itu para ahli memperingatkan tentang bahaya kesehatan masyarakat jika berkerumun di acara-acara politik.

Presiden Trump belum melakukan kampanye Pilpres sejak 2 Maret di Charlotte, North Carolina, ketika kasus-kasus virus Corona di AS mulai meningkat.

Penasihat kampanye Trump masih akan menentukan di mana pertemuan politik itu akan berlangsung dan langkah-langkah keamanan apa yang akan diterapkan serta jenis tempat yang dipilih. Demikian laporan media Politico seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (9/6/2020).

Disebutkan bahwa manajer kampanye Trump, Brad Parscale akan memberikan jadwal kampanye yang pasti dalam beberapa hari ini.

Para pembantunya menggambarkan Trump siap mulai berkampanye lagi menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November mendatang.

Seorang pejabat, yang mengkonfirmasi laporan Politico, mengatakan langkah-langkah keamanan untuk para peserta masih dilakukan.

Dalam sebuah pernyataan, Parscale memperkirakan kampanye Trump akan lebih ramai dari saingan Demokratnya dalam menuju Gedung Putih, Joe Biden.

Pendukung kampanye Biden juga telah berkurang tajam karena virus Corona baru dalam beberapa bulan terakhir. Walau begitu, mantan wakil presiden di era Obama itu memimpin hasil jajak pendapat pemlihan presiden baru-baru ini.

Trump berada di bawah tekanan untuk membalikkan prospeknya yang jatuh agar bisa terpilih kembali dan mengandalkan rebound ekonomi AS, yang diguncang pandemi global.

Trump juga bergulat dengan protes massa yang meletus setelah George Floyd meninggal pada 25 Mei setelah seorang polisi kulit putih menekankan lututnya di leher Floyd.

Para ahli telah memperingatkan risiko kampanye karena bisa terpapar wabah Covid-19 di saat tidak ada jarak sosial.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : TheGuardian.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper