Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Berencana Tarik Pasukan, Hubungan AS-Jerman Makin Keruh

Hubungan antara Amerika Serikat dan Jerman semakin keruh seiring dengan adanya arahan Donald Trump untuk menarik 9.500 pasukannya dari Jerman.
Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara kepada Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan G7 hari kedua di La Malbaie, Quebec, Kanada, Sabtu (9/6)./Jesco Denzel via Reuters
Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara kepada Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan G7 hari kedua di La Malbaie, Quebec, Kanada, Sabtu (9/6)./Jesco Denzel via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan antara Amerika Serikat dan Jerman menunjukkan tanda-tanda memburuk. Pemerintahan Kanselir Angela Merkel mengatakan tidak menerima pemberitahuan resmi dari Washington mengenai rencana untuk menarik pasukan AS dari Jerman.

“Hingga kini, tidak ada konfirmasi resmi oleh otoritas terkait di Amerika Serikat tentang apakah rencana ini benar-benar akan dilaksanakan atau tidak,” ungkap Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer dalam suatu konferensi pers di Berlin pada Senin (8/6/2020), beberapa hari setelah kabar ini dilaporkan oleh banyak media.

“Kami hanya mengetahui informasi yang ada di media,” tambahnya, seperti dilansir melalui Bloomberg.

Kepala juru bicara Merkel, Steffen Seibert, sebelumnya telah menyampaikan tanggapan serupa ketika ditanya oleh awak media dalam suatu konferensi pers reguler.

Arahan Presiden Donald Trump untuk menarik 9.500 tentara AS dari Jerman menggarisbawahi batapa hubungan antara Washington dan Berlin telah menjadi dingin.

“Faktanya adalah bahwa keberadaan tentara AS di Jerman melayani keamanan NATO secara keseluruhan, begitu juga dengan keamanan warga Amerika. Itulah dasar kerja sama kami,” lanjut Kramp-Karrenbauer.

Merkel dan Trump diketahui telah berulang kali berdebat tentang berbagai isu mulai dari perdagangan internasional hingga strategi pertahanan.

Keduanya juga mengambil jalur yang berbeda dalam hal memerangi virus corona (Covid-19). Bulan lalu, Merkel menolak rencana Trump untuk mengadakan pertemuan puncak G-7 secara perorangan pada bulan Juni.

Sementara Trump telah lama bersikeras bahwa Jerman harus meningkatkan pengeluaran di bidang pertahanan, Merkel telah bersikukuh soal berbagai masalah, berkeras mengenai pendekatan multilateral yang berdasarkan aturan untuk urusan ekonomi global serta mendukung saluran pipa yang akan membawa gas Rusia ke Jerman meskipun ditentang AS.

Menurut mantan pejabat Pentagon untuk kebijakan Eropa dan NATO, Jim Townsend, Trump sedang 'menghukum' Merkel.

“Tidak hanya karena menolak undangannya ke G-7 yang jelas merupakan aksi politik di sini di Washington, tetapi juga karena urusan remeh lainnya. Sangat transparan. Sekutu lain akan bertanya-tanya apakah mereka berikutnya,” terang Townsend.

Sementara itu, para anggota parlemen dan pejabat pemerintah di Berlin mengkritik keputusan Trump untuk menarik pasukan sebagai penghinaan. Penarikan pasukan berjumlah sekian akan memangkas jumlah pasukan AS di Jerman lebih dari seperempatnya.

Namun, dampak utama pada keamanan negara dilihat terbatas. Kekuatan pasukan AS di Jerman telah menyusut menjadi sekitar 34.500 dari puncaknya sebanyak 274.000 selama tahun 1960-an.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper