Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Covid-19, Korporasi Asia Berpotensi Cetak Laba Ratusan Miliar Dolar

Korporasi di Asia dinilai dapat menghasilkan laba ekonomi hingga senilai US$620 Miliar jika memperbaiki kinerjanya dan berinvestasi pada sektor-sektor yang menciptakan nilai.
Exchange Square di Hong Kong./ Justin Chin - Bloomberg
Exchange Square di Hong Kong./ Justin Chin - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasca Covid-19, korporasi di Asia diperkirakan dapat menghasilkan laba ekonomi hingga senilai US$620 Miliar (Rp8.680 triliun, asumsi Rp14.000 per dolar AS) jika memperbaiki kinerjanya dan berinvestasi pada sektor-sektor yang menciptakan nilai.

Menurut pemaparan perusahaan konsultasi McKinsey, ekosistem perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Asia dewasa ini akan diuji oleh besarnya guncangan akibat pandemi Covid-19.

Dampak penyakit virus Corona yang mematikan tersebut tak hanya dapat mempercepat rontoknya nilai korporasi, tetapi juga dapat menawarkan peluang baru bagi perusahaan-perusahaan berkinerja terbaik untuk maju lebih jauh.

McKinsey mensimulasikan bahwa korporasi Asia dapat menghasilkan laba ekonomi yang lebih besar dengan mengkombinasikan dua faktor yakni perbaikan kinerja perusahaan dan investasi dalam sektor-sektor yang menciptakan nilai.

Dengan kombinasi dua faktor tersebut, perusahaan-perusahaan di Asia berpotensi menghasilkan laba ekonomi senilai US$440 miliar hingga US$620 miliar.

Perusahaan yang lebih menghadapi masalah atau berada di posisi bawah kurva daya perlu membalik keadaannya, sementara perusahaan di posisi menengah dan atas perlu melepaskan lebih banyak potensi mereka yang masih belum terealisasi.

“Jika Asia menyamai distribusi kurva daya [korporasi] Amerika Utara, simulasi kami menunjukkan bahwa [Asia] dapat meningkatkan laba ekonomi sebesar US$440 miliar,” demikian menurut McKinsey.

“Tapi untuk melakukannya, sekitar 200 perusahaan di Asia harus bergerak dari kuintil bawah ke menengah untuk menghasilkan laba ekonomi US$180 miliar, dan 250 perusahaan lain perlu pindah dari kuintil menengah ke atas, sehingga akan menghasilkan US$260 miliar. Ini akan terbukti menantang, mengingat lingkungan korporasi yang sangat kompetitif di Asia,” terangnya.

Faktor kedua adalah berinvestasi di sektor-sektor yang menciptakan nilai. Sumber modal untuk hal ini bisa berupa jaringan baru atau bisa datang dari penyeimbangan kembali sektor ataupun perusahaan yang berdampak negatif pada nilai hingga penghasil nilai.

“Di seluruh Asia, modal terus mengalir ke sektor-sektor yang kehilangan nilai. Jika kita berasumsi bahwa Asia cocok dengan bauran alokasi modal korporasi Amerika Utara, artinya ada modal senilai US$3 triliun hingga US$4 triliun untuk diinvestasikan dalam sektor-sektor yang menciptakan nilai,” lanjutnya.

Potensi keuntungan perusahaan di Asia
Potensi keuntungan perusahaan di Asia

Sumber: McKinsey

Ini bisa berupa modal baru bersih atau modal yang dialihkan dari sektor yang kehilangan nilai ke sektor yang menciptakan nilai.

Langkah ini bisa menghasilkan laba ekonomi tambahan senilai sekitar US$180 miliar, sebagian besar di bidang teknologi informasi (TI) serta dalam produk-produk farmasi dan medis.

Di sisi lain, mengalokasikan kembali modal ke sektor-sektor yang menghasilkan laba ekonomi lebih tinggi dipandang tidak cukup jika perusahaan di dalamnya tidak efisien.

Misalnya, terlepas dari kenyataan bahwa sektor konsumen menghasilkan laba ekonomi global yang besar secara global, realokasi modal ke sektor itu saja hanya akan menghasilkan US$10 miliar dalam laba ekonomi tambahan.

Ini lantaran perusahaan-perusahaan di Asia dalam industri-industri tersebut menghasilkan laba ekonomi yang lebih rendah ketimbang perusahaan di negara-negara Barat.

“Seluruh ekosistem korporasi harus sehat dan berkelanjutan jika korporasi Asia ingin dapat mengatasi guncangan saat ini dan di masa depan secara efektif,” tulisnya dalam laporan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper