Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Prancis akan menyampaikan rencana bantuan bernilai miliaran euro untuk menyelamatkan industri kedirgantaraannya dan melindungi pemasok dari kepentingan China.
Paket bantuan yang akan diumumkan pada Selasa (9/6/2020) tersebut ditujukan untuk pabrikan jet asal Eropa Airbus SE, produsen mesin Safran SA, perusahaan transportasi dan pertahanan Thales SA, juga ratusan pemasok asal Prancis yang bisnisnya telah mengering selama pandemi virus corona (Covid-19).
“Kami akan menginvestasikan beberapa miliar dalam jangka waktu yang agak lama,” tutur Menteri Transportasi Prancis Jean-Baptiste Djebbari pada Minggu (7/6/2020), seperti dikutip Bloomberg.
Paket itu, lanjut Djebbari, akan bertujuan untuk memulai transportasi udara, meluncurkan kembali manufaktur, serta mengembangkan pesawat hibrida menuju tahun 2027 dan pesawat netral karbon pada 2035.
“Sebagai gantinya, industri ini harus menciptakan atau merelokasi sebanyak mungkin pekerjaan di Eropa,” tambahnya.
Namun, industri kedirgantaraan kemungkinan harus mengurangi pekerjaan. Ketika banyak maskapai mengkandangkan armada pesawat mereka di seluruh dunia karena Covid-19, Airbus menghadapi penurunan 40 persen dalam aktivitasnya selama setidaknya dua tahun.
Baca Juga
Maskapai di seluruh dunia berjuang untuk bertahan di tengah pandemi krisis ini. Raksasa Eropa Deutsche Lufthansa AG dan Air France-KLM mendapatkan dana talangan negara, sedangkan banyak operator pesawat putus asa untuk menyelamatkan bisnis mereka.
“Bantuan itu akan mencakup penciptaan beberapa dana untuk mengkonsolidasikan industri dan untuk mencegah pemasok utama diakuisisi oleh investor asing,” terang Djebbari.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan China membuat "penawaran-penawaran" kepada perusahaan kecil dan menengah dengan "keterampilan kritis" yang saat ini dilemahkan oleh krisis Covid-19.
Banyak perusahaan yang paling terpukul adalah perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Meski mereka memiliki akses terbatas ke pendanaan bank komersial, beberapa dianggap strategis karena juga bertindak sebagai pemasok alat pertahanan.
Banyak negara Eropa mungkin akan setuju untuk membuka kembali perjalanan udara di daerah yang disebut Schengen mulai 15 Juni dengan asumsi bahwa krisis corona akan terus mereda, imbuh Djebbari.
Jumlah penerbangan Air France dikatakan dapat naik dari 5 persen dari level biasanya menjadi 15 persen mulai 15 Juni, dan menjadi 40 persen pada pertengahan Agustus.